Diresmikan Wali Kota, Angklung Angkot Pintar Akhirnya Siap Mengaspal di Bandung

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Angkutan Kota (angkot) pintar akhirnya siap mengaspal karena sudah diresmikan langsung oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan di Kiara Artha Park, pada Selasa (28/10/2025) malam.

Angkot yang diberinama angkutan kota listrik Bandung (angklung) ini didominasi warna biru dan hijau tosca. Kemudian interior tampak mewah, bahkan angkot ini juga dilengkapi teknologi serta fasilitas yang lengkap.

Pada angkot ini terdapat air condition, rear camera, LCD TV, audio, PC dashcam DVR, elektric door passanger, wheel chair seat, wifi, dan alat untuk tap kartu pembayaran non tunai. Sehingga, dengan berbagai macam fasilitas itu, angkot tersebut terasa nyaman.

"Ini salah satu bentuk inovasi baru yang kita jalankan. Memang belum sempurna, tapi kira-kira ini adalah salah satu bentuk hardware dari kendaraan angkot masa depan," ujar Farhan saat peresmian Angklung, Selasa (28/10/2025) malam.

Mobil yang diproduksi PT Marlip Indo Mandiri di Jalan Cipedes Dalam, Kelurahan Sukagalih, Kecamatan Sukajadi, Kota Bandung ini didesain lebih nyaman.

Bahkan, masing-masing penumpang bisa menempati satu kursi karena disiapkan 14 kursi penumpang dan satu kursi driver.

Dengan kapasitas penumpang sebanyak 15 orang dan berat kendaraan kurang lebih sekitar 1,5 sampai 1,6 ton, maka mobil ini dirancang menggunakan sasis low deck menggunakan baja konstruksi dengan spesifikasi SS 400.

"Satu demi satu, kita mulai melangkah dengan menuju ke arah yang diharapkan bisa menjadi reformasi dari manajemen angkutan di dalam Kota Bandung," kata Farhan.

Farhan mengatakan, mobil ini bisa beroperasi sejauh 180 kilometer dari pagi hingga pukul 21.00 WIB dan dalam tiga bulan ke delan atau pada Januari pihaknya sudah bisa membuat prospek untuk tahun 2026 mendatang.

Selama beroperasi, angkot ini dipastikan akan tetap menggunakan jalur dan terminal eksisting serta tidak akan sampai menggerus keberadaan angkot yang lama.

"Masih menyatu dengan jalur dan terminal yang sudah ada," ucapnya.