Asosiasi PKL Kota Bandung Tolak Penertiban Imbas Pembangunan BRT, Iwan Suherman: Kami akan Melawan

Asosiasi PKL menolak rencana penertiban PKL, imbas pembangunan jalur khusus Bus Rapid Transit (BRT), yang akan dimulai pada Januari 2026. 

hilman kamaludin/tribun jabar
TERMINAL CICAHEUM - Suasana Terminal Cicaheum, Kota Bandung, Kamis (27/3/2025). Terminal Cicaheum menjadi salah satu depo BRT yang bakal segera dibangun. 

Untuk mendukung pembangunan proyek ini, Pemkot Bandung akan melakukan pembersihan jalur yang akan dibangun BRT dan antisipasi kemacetan selama proses pembangunan, sehingga akan dikoordinasikan dengan pihak terkait.

"Kami juga koordinasi dengan Satpol PP, Dinas Cipta Bintar, Dinas Perhubungan, dan lainnya untuk membersihkan jalur yang akan dilalui," kata Erwin.

Dengan pembersihan beberapa titik yang akan dijadikan jalur BRT tersebut, Pemkot Bandung juga harus memikirkan pedagang kaki lima (PKL).

Sudah pasti dengan adanya proyek ini mereka dipastikan akan terdampak.

"Kami upayakan relokasi ke tempat yang tetap bisa digunakan untuk berjualan. Data PKL masih kami validasi, karena jumlahnya fluktuatif sekitar 700 hingga 1.500 pedagang, tergantung hari," ucapnya.

Untuk melakukan relokasi tersebut, pihaknya tidak akan bisa mengakomodir semua PKL yang berada di titik jalur BRT, terutama bagi mereka yang berjualan di Kota Bandung tetapi masih berdomisili di luar daerah.

"Kami prioritaskan yang berdomisili di Kota Bandung," kata Erwin.

Sementara Dinas Perhubungan Kota Bandung, tengah mematangkan skema rerouting atau penataan ulang trayek angkot menyusul adanya rencana pembangunan transportasi massal BRT tersebut.

Langkah tersebut dilakukan karena nantinya sejumlah trayek angkot akan turut terdampak, sehingga Dinas Perhubungan Kota Bandung juga harus memikirkan skema lain agar operasional angkot bisa tetap hidup. (*)

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved