Tata Kelola Hingga Pencegahan KLB, 2.700 Dapur MBG di Jabar Diperkuat Lewat Sosialisasi BGN

Rangkaian kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh berbagai pihak yang berperan langsung dalam pengelolaan dapur MBG.

BGN
Badan Gizi Nasional (BGN) melalui Kedeputian Bidang Sistem dan Tata Kelola menggelar kegiatan Sosialisasi Kebijakan dan Tata Kelola Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk wilayah Provinsi Jawa Barat, di Kota Bandung, mulai tanggal 28 hingga 30 Oktober 2025. 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Badan Gizi Nasional (BGN) lewat Kedeputian Bidang Sistem dan Tata Kelola kembali menggulirkan langkah strategis dalam memperkuat implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di daerah.

Kali ini, kegiatan yang dikemas dalam bentuk Sosialisasi Kebijakan dan Tata Kelola MBG digelar khusus untuk wilayah Provinsi Jawa Barat.

Acara berlangsung selama tiga hari, mulai 28 hingga 30 Oktober 2025, di Kota Bandung, Jawa Barat.

Tujuan utamanya adalah memastikan seluruh dapur operasional Program MBG di provinsi tersebut benar-benar memahami, menguasai, dan melaksanakan standar serta pedoman yang telah ditetapkan pemerintah pusat.

Rangkaian kegiatan sosialisasi ini diikuti oleh berbagai pihak yang berperan langsung dalam pengelolaan dapur MBG. Di antara mereka hadir Kepala Satuan Pelaksana Program Gizi (SPPG), para Ahli Gizi, Akuntan, hingga perwakilan Yayasan yang mengelola program di lapangan.

Agenda di Jawa Barat ini merupakan bagian dari program nasional yang tengah dijalankan BGN di berbagai provinsi, sebagai upaya memperluas pemahaman dan penyamaan standar pelaksanaan MBG di seluruh Indonesia.

Deputi Bidang Sistem dan Tata Kelola BGN, Tigor Pangaribuan, menegaskan bahwa inti kegiatan sosialisasi tersebut adalah memastikan setiap dapur yang beroperasi menjalankan pedoman sesuai aturan.

"Ini adalah kegiatan sosialisasi SOP, Tata Kelola, dan Juknis dari pengelolaan MBG di semua dapur-dapur yang sudah operasional. Supaya semua dapur melaksanakan SOP. Itu tujuan dari sosialisasi ini," tegas Tigor Pangaribuan melalui siaran digital, 29 Oktober 2025.

Ia menambahkan bahwa para peserta diwajibkan benar-benar memahami seluruh isi SOP dan berkomitmen melaksanakannya tanpa pengecualian. Menurut Tigor, kepatuhan terhadap SOP adalah kunci keberhasilan pelaksanaan program di lapangan.

Untuk wilayah Jawa Barat sendiri, saat ini telah beroperasi sebanyak 2.700 dapur MBG. Jumlah ini mencerminkan skala besar dari implementasi program yang menuntut ketepatan sasaran, mutu tinggi, serta sistem pengawasan untuk mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) terkait pangan.

Dalam kesempatan yang sama, Faishal Agus, Kepala SPPG Matargali 2 Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, turut membagikan pandangannya mengenai hal-hal penting yang dibahas dalam sosialisasi tersebut.

"Yang disampaikan itu terkait penerimaan manfaat yang harus cepat sasaran," ujar Faishal.

"Terus juga tetap yang harus kita fokusnya adalah parameter mutu terkait dari ketepatan jumlah, terus jangan sampai ada kejadian KLB (Kejadian Luar Biasa) dan lain sebagainya," jelasnya.

Faishal juga menuturkan tentang kondisi dapur yang dipimpinnya. Saat ini, dapur tersebut mampu memproduksi sekitar 2.000 porsi makanan bergizi setiap hari. Meski begitu, target akhir yang dicanangkan masih lebih tinggi, yakni mencapai 3.200 porsi per hari.

Keterlambatan dalam mencapai target, dijelaskan Faishal, terjadi karena adanya mekanisme bertahap yang sudah diatur dalam program.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved