Demo di Jawa Barat

Polda Jabar Amankan Puluhan Pengunjuk Rasa, Ada yang Masih Berusia 13 Tahun

Polisi mengamankan puluhan peserta unjuk rasa yang berujung anarkis di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Jumat dan Sabtu (29-30/8/2025).

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
tribunjabar.id / Lutfi Ahmad Mauludin
POLISI BERJAGA - Suasana di sekitar Gedung DPRD Jabar yang berada di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (30/8/2025) malam. Polisi masih berjaga-jaga di tengah pengunjuk rasa yang bertahan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Polisi mengamankan puluhan peserta unjuk rasa yang berujung anarkis di depan Kantor DPRD Jawa Barat, Jumat dan Sabtu (29-30/8/2025).

"Kami melakukan rekapitulasi terkait perkembangan unjuk rasa anarkis ini, karena mereka tidak menyampaikan orasi tetapi langsung melakukan pelemparan dan perusakan. Banyak fasilitas umum yang dirusak oleh mereka dan juga adanya perkantoran, baik itu perkantoran pos polisi kemudian juga adanya kantor DPRD dan juga mes (MPR)," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan, Minggu (31/8/2025).

Tercatat ada satu kendaraa roda empat dan 10 kendaraan roda dua di sekitar lokasi unjuk rasa di DPRD Jabar yang dibakar.

Baca juga: Mahasiswa UPI Bandung Jadi Korban Penusukan di Dekat Lokasi Demo, Padahal Hanya Berniat Melerai

"Kami mengamankan sebanyak 65 orang di mana ada yang di bawah umur antara 13 tahun, 15 tahun, dan 17 tahun. Lalu, ada pula yang dewasa yang banyak dari mereka pelajar, pengangguran, dan mahasiswa," katanya.

Hendra menjelaskan, korban luka ada dari pihak kepolisian juga.

Tercatat pada kemarin, sebanyak 47 anggota kepolisian yang mengalami luka karena lemparan dan sampai mendapatkan jahitan serta perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Sosok Ahmad Sahroni, Berawal dari Tukang Cuci Kapal Kini Jadi Crazy Rich, Rumahnya Dijarah

Ditambah, ada tujuh personel tambahan yang menjadi korban, sehingga total polisi yang menjadi korban 54 orang.

"Saat ini kami juga masih lakukan pendataan. Kami mengimbau kepada masyarakat khususnya kepada elemen mahasiswa dan juga pelajar SMA untuk bisa meredam aksinya tanpa adanya kekerasan," ucap Hendra.

Dia pun mengajak kepada seluruh elemen masyarakat yang ada di perkantoran masjid dan sebagainya untuk bisa lebih tenang kembali dan melakukan doa bersama di seluruh lokasi. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved