Demo di Jawa Barat

BREAKING NEWS: Polisi Temukan Bukti Aliran Dana Miliaran Rupiah dalam Kasus Demo Ricuh di Jabar

Polisi telah menetapkan total 42 tersangka atas kasus ini dengan terbagi ke dalam tiga klaster sesuai pelanggaran hukumnya.

Tribunjabar.id/Gani Kurniawan
DEMO DI DPRD JABAR - Pagar Gedung DPRD Jabar yang dibakar massa aksi di Kota Bandung, pada Jumat (29/8/2025). Aksi tersebut adalah solidaritas terhadap meninggalnya driver ojek online (ojol) bernama Affan Kurniawan yang dilindas mobil taktis Brimob di Jakarta. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNIABAR.ID, BANDUNG - Polda Jawa Barat mengungkap ada aliran dana hingga miliaran rupiah dari jaringan Internasional dibalik aksi unjuk rasa yang berujung pada kerusuhan di Jawa Barat, pada 29 Agustus sampai 1 September 2025.

Polisi telah menetapkan total 42 tersangka atas kasus ini dengan terbagi ke dalam tiga klaster sesuai pelanggaran hukumnya.

Namun, di balik kerusuhan itu, para pelaku ternyata mendapatkan dana dari jaringan luar negeri.

Pasalnya, kata Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan, aksi itu diwarnai pelemparan petasan dan bom molotov yang tak henti hingga dini hari pada 29 Agustus 2025.

"Ada beberapa tersangka yang diduga terafiliasi jaringan luar negeri, yakni AD, RM, GH, dan MN. Kami memiliki bukti aliran dana lewat transaksi digital, tapi belum bisa kami tunjukan karena proses penyidikan," katanya.

Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan menegaskan unjuk rasa yang terjadi pada 29 Agustus - 1 September 2025 bukanlah unjuk rasa yang sesuai ketentuan yang berlaku. Kepolisian pun, kata Rudi, sempat menempatkan para negosiator di DPRD Jabar dan Mapolda Jabar.
Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan menegaskan unjuk rasa yang terjadi pada 29 Agustus - 1 September 2025 bukanlah unjuk rasa yang sesuai ketentuan yang berlaku. Kepolisian pun, kata Rudi, sempat menempatkan para negosiator di DPRD Jabar dan Mapolda Jabar. (Tribunjabar.id / Muhamad Nandri Prilatama)

Irjen Rudi menegaskan, polisi mempunyai percakapan tersebut mengenai dana masuk dan keluar mencapai puluhan juta rupiah.

Keempat tersangka tadi tak memakai namanya sendiri melainkan nama lain sebagai julukan.

"Ada tersangka lain selain keempat tadi, yakni MAK, DD, dan AF yang masuk dalam klaster perusuh yang terhubung dengan jaringan internasional," katanya.

Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Hendra Rochmawan mengatakan kelompok AD dan MAK memiliki jaringan internasional yang berbeda.

"Ya (memiliki jaringan internasional yang berbeda). Tapi mereka semua simpatisan anarko," ucapnya.

Namun sebelum itu, mereka harus mendapat kepercayaan dari jaringan internasional dan itu tidaklah mudah.

Kasus perusakan dan pembakaran kantor pemerintah dan fasilitas umum di Bandung pada aksi unjuk rasa 29 Agustus sampai 1 September 2025 dan Tasikmalaya di Pos U Turn Gentong, berhasil terungkap Polda Jabar. Hasil penyelidikan, polisi mengamankan ratusan orang, dengan 42 orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka.
Kasus perusakan dan pembakaran kantor pemerintah dan fasilitas umum di Bandung pada aksi unjuk rasa 29 Agustus sampai 1 September 2025 dan Tasikmalaya di Pos U Turn Gentong, berhasil terungkap Polda Jabar. Hasil penyelidikan, polisi mengamankan ratusan orang, dengan 42 orang di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. (Tribunjabar.id / Muhamad Nandri Prilatama)

"Mereka tidak hanya posting, meng-text, mereka juga sebagai pelaku di lapangan. Dan kasta tertinggi untuk mendapatkan dukungan itu, aksinya itu di video di-upload. Di akun-akun mereka, dan mereka meng-attack dengan akun yang di anarkis tertentu yang ada di luar negeri," ujarnya.

Hendra menyebut, jika diakumulasikan, dana yang mereka terima nilainya mencapai miliaran rupiah. Uang tersebut ada untuk memenuhi keperluan demo hingga masuk ke kantongnya pribadi.

"Kalau diakumulasikan bisa satu M (Rp1 miliar). Iya (ada yang masuk kantong pribadi)," katanya.(*)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved