Pengusaha Batik di Cirebon Ngaku Diperas Rp 1,8 Miliar, Selesai Setelah 'Ngadu' ke Dedi Mulyadi
Pengusaha Batik Trusmi asal Cirebon, Ibnu Riyanto, mengaku mendapat kasus pemerasan bernilai Rp 1,8 miliar.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pengusaha Batik Trusmi asal Cirebon, Ibnu Riyanto, mengaku mendapat kasus pemerasan bernilai Rp 1,8 miliar. Masalah itu selesai setelah dia mengadu kepada Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
Cerita itu diungkap Ibnu melalui akun Instagram pribadinya, @ibnutrusmigroup.
Bahkan, dia tak menyangka kalau Dedi mampu menyelesaikan kasus itu hanya lima menit. Apalagi, Ibnu sudah terbelit masalah pemerasan itu hampir setahun.
Permasalahan itu bermula saat Ibnu mengadukan dugaan pemerasan terkait proyek pembangunan perumahan di Cirebon kepada Dedi.
"Saya lihat konten beliau yang selalu problem solved dan berani," tulis Ibnu, Rabu (29/10/2025).
Ibnu menceritakan, memberanikan diri menghubungi Dedi melalui pesan singkat setelah masalah tak kunjung selesai. Tak disangka, Dedi langsung merespons cepat.
Baca juga: Dedi Mulyadi Sebut Banjir di Sukabumi Akibat Pembukaan Lahan: Bolak-balik Apapun Alamnya Akut Rusak
"Mas bikin surat ke institusi itu, tembuskan ke saya. Saya akan langsung forward dan tangani," tulis Ibnu menirukan pesan Dedi.
Pertemuan antara keduanya pun berlangsung singkat, sekitar 15 menit. Namun, hasilnya di luar dugaan Ibnu, karena permasalahan yang berlarut hampir setahun dapat terselesaikan hanya dalam lima menit.
"Saya hanya bisa diam, terharu, dan merinding," tulis Ibnu dalam unggahannya.
Dedi membenarkan adanya laporan dugaan pemerasan tersebut. Ia mengatakan, Ibnu sempat diminta uang oleh pihak swasta yang mengeklaim lahan milik PT KAI.
Baca juga: Jeje Ritchie Ismail Langsung Kontak Dedi Mulyadi Bahas Banjir Lembang: Kewenangan Provinsi
"Dia oleh pihak swasta diminta Rp 1,8 miliar," kata Dedi saat dihubungi wartawan, Rabu.
Dedi kemudian meminta Ibnu membuat surat resmi yang diteruskan kepada Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dan Dirjen Perkeretaapian.
“Dalam lima menit langsung dijawab dan diinstruksikan, selesai,” ujar Dedi.
Ia menegaskan, PT KAI tidak memiliki perjanjian kerja sama dengan pihak yang meminta uang tersebut.
Setelah kasus tersebut ditangani, Dedi memastikan tidak ada lagi pihak yang berani memeras Ibnu.
“Mungkin masalahnya selesai. Enggak berani lagi tuh dimintain Rp 1,8 miliar,” ucap Dedi. (*)
Sumber: kompas.com
| Siswi di Cirebon Akhirnya Pulang Setelah 10 Hari Menghilang, Selama Ini di Kuningan |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Sebut Banjir di Sukabumi Akibat Pembukaan Lahan: Bolak-balik Apapun Alamnya Akut Rusak |
|
|---|
| Dedi Mulyadi Minta Kementerian Lingkungan Hidup Cek Gumpalan Hitam di Subang |
|
|---|
| Geger! Pria Tak Dikenal Ditemukan Tewas Bersimbah Darah di Garasi Ambulans Masjid Ikonik Cirebon |
|
|---|
| Lewat Sosialisasi Kredit Program Perumahan, bank bjb Dorong Pertumbuhan Industri Properti Daerah |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Gubernur-Jabar-Dedi-Mulyadi-memberikan-keterangan-kepada-wartawan.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.