Demo di Jawa Barat

Sajian Sambara Dibakar dan Dijarah Saat Demo, Berjuang Bangkit demi 60 Karyawan dan Keluarganya

Resto Sajian Sambara yang dibakar dan dijarah saat demo berjuangf bangkit demi karyawan dan keluarganya

|
Tribun Jabar/Gani Kurniawan
HANGUS DIBAKAR MASSA - Warga melihat bangunan Rumah Makan Sambara yang hangus dibakar massa, di Jalan Trunojoyo, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (30/8/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Restoran Sajian Sambara di Jalan Trunojoyo, Bandung, habis terbakar saat aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Jumat malam (29/8/2025). 

Bangunan dua lantai yang berdiri sejak 2006 itu kini hanya menyisakan puing, setelah sekelompok massa merangsek masuk ke area restoran dan membakar bangunan tersebut.

Kemal, pemilik Sajian Sambara, menceritakan bahwa sejak siang pihaknya sudah memantau adanya demo di sekitar DPRD Jabar yang menjadi titik konsentrasi aksi. 

Menjelang sore, lanjut Kemal, manajemen memutuskan untuk menutup operasional lebih cepat demi keselamatan pegawai.

“Sekitar pukul 19.00, semua kru kami evakuasi ke kantor. Tinggal security saja yang berjaga. Tapi semakin malam, massa makin terdorong ke arah sini. Akhirnya, sekitar pukul 21.00–22.00, security pun ditarik. Jadi saat kejadian, Sambara sudah benar-benar kosong,” ujar Kemal saat ditemui di Sajian Sambara, Selasa (2/9/2025).

Meski sempat memantau lewat CCTV bagaimana keadaan di restoran, namun sistem pengawas itu akhirnya dirusak massa. 

Sambara kehilangan akses informasi hingga dini hari.

Ironisnya, Kemal baru mengetahui restorannya terbakar dari unggahan di media sosial.

“Subuh baru kami dapat kabar jelas, lewat video dan foto yang dikirim teman-teman. Saat dicek, ternyata Sambara sudah habis terbakar, total loss. Hanya tersisa beberapa kursi. Barang-barang, stok makanan, bahkan inventaris banyak yang hilang,” ucapnya.

Restoran yang mampu menampung hingga 250 pengunjung itu tidak hanya terbakar, tetapi juga dijarah. 

Motor milik karyawan terbakar, hingga peralatan operasional lenyap.

Meski begitu, Kemal bersyukur seluruh karyawannya selamat karena sudah dievakuasi lebih dulu.

“Alhamdulillah anak-anak (pegawai) selamat. Itu yang paling penting. Tapi sekarang ada sekitar 60 karyawan kami yang kehilangan pekerjaan. Fokus utama kami saat ini bagaimana mereka bisa tetap bertahan hidup. Kami sedang komunikasikan dengan pemerintah kota maupun provinsi soal bantuan,” tuturnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved