Yovie Widianto Ajak Mahasiswa ISBI Bandung Jadikan Perubahan sebagai Modal Berkarya, SInggung AI

Begitu banyak budaya di Indonesia yang dapat dikembangkan menggunakan bantuan teknologi AI.  Hal itu diungkapkan Yovie Widianto

Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman
YOVIE KE ISBI - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf), Yovie Widianto bersama Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati, seusai acara stadium generale di ISBI Bandung, Jalan Buahbatu, Kota Bandung, Kamis (28/8/2025). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurrahman

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Teknologi artificial intelligence (AI) dapat menjadi mitra dalam berkesenian. Begitu banyak budaya di Indonesia yang dapat dikembangkan menggunakan bantuan teknologi AI

Teknologi AI merupakan bidang ilmu komputer yang berfokus pada pembelajaran dari data untuk melakukan tugas-tugas yang biasanya membutuhkan kecerdasan manusia.

Hal itu diungkapkan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf), Yovie Widianto, saat menjadi narasumber dalam studium generale di Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, Jalan Buahbatu, Kota Bandung, Kamis (28/8/2025). 

“Jadi AI itu kan sebuah kemajuan teknologi  yang tidak bisa kita hindari. Tetapi sebagai negara yang punya kebudayaan luar biasa, saya berharap nilai-nilai itu tetap terjaga," ujar Yovie.

Baca juga: Sosok Yovie Widianto, Musisi yang Diangkat Jadi Komisaris BUMN Pupuk Indonesia, Ini Rekam Jejaknya

"Artinya, jangan sampai ketika ada perubahan, kita kehilangan semuanya. Jadi AI itu bukan musuh kita AI bisa jadi mitra, bisa kita manfaatkan sebagai alat,” tambahnya.

Di hadapan sejumlah mahasiswa baru ISBI Bandung, Yovie juga berpesan agar tidak takut untuk berbeda. Justru, kata dia, perbedaan menjadi modal penting untuk menghasilkan karya seni. 

“Jangan takut berbeda, justru berbeda adalah sebuah modal kita, karena saya tahu masuk sini itu adalah sebuah modal bahwa kita mencintai sesuatu yang hebat yang ada di negeri ini,” katanya. 

“Saya selalu mendukung ketika seseorang masuk dan bangga dirinya menjadi bagian dari keluarga mahasiswa yang bergelut di bidang seni dan saya punya harapan untuk Indonesia menjadi besar karena memang orang-orang yang berbakat hadir dan bangga akan keseniannya dan ISBI punya modal besar untuk itu,” tambahnya. 

Rektor ISBI Bandung, Dr. Retno Dwimarwati mengatakan, kehadiran Yovie di ISBI Bandung menjadi momentum untuk berkolaborasi dalam mengembangkan kebudayaan di Indonesia.

“Kita punya beberapa portal tentang kebudayaan, misalnya Sistem Informasi Budaya Indonesia (Si Budi), kemudian Sistem Informasi Warisan Tangible Intangible Indonesia (Si Wati). Saya kira ini menjadi bahan yang bisa kita lihat, tidak hanya Jawa Barat, tapi Indonesia untuk menjadi mendunia,” ujar Retno.

Penguatan kebudayaan ini, kata Retno, tidak dapat dilakukan per sektor, tapi harus bersama-sama dengan Pemerintah di Kementerian Kebudayaan, Pemberdayaan Masyarakat termasuk Kementerian Desa. 

Baca juga: Daftar 10 Lagu Top 5 Indonesian Idol 2025 Spektakuler Show 10 Malam Ini, Duet dengan Yovie Widianto

“Ujung tombak kebudayaan adalah di Pedesaan. Jadi, kalau kita bisa menggali berbagai hal dengan sepuluh objek pemajuan kebudayaan yang kita punya, betapa kayanya Indonesia dengan 80 ribu desa yang kita punya,” ucapnya. 

“Jadi kita berharap betul kita menyiapkan mahasiswa, tadi saya sudah sampaikan bahwa kalau teman-teman kuliah di sini, menggali di sini kemudian kembalilah ke wilayahnya menguatkan wilayahnya agar jauh berkembang dan bisa menjadi agen kemajuan kebudayaan,” tambahnya. 

 

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved