Kemensos Targetkan 100 Ribu Siswa Ikut Program Sekolah Rakyat pada 2027

Murid Sekolah Rakyat diambil dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN) di desil satu atau masuk kategori miskin, dan miskin ekstrem. 

Tribun Jabar / Adi Ramadhan Pratama.
SEKOLAH RAKYAT - Suasana kelas di Sekolah Rakyat di Kabupaten Bandung, Rabu (1/10/2025). 

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kementerian Sosial (Kemensos) menargetkan 100 ribu siswa dapat mengikuti program Sekolah Rakyat

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf mengatakan, saat ini sudah ada 16 ribu siswa dari 166 unit Sekolah Rakyat yang tersebar di beberapa daerah di Indonesia. 

“Tahun depan Insya Allah ada tambahan 40 ribu siswa, jadi sudah 46 ribu siswa. Tahun 2027 itu Insya Allah sudah mencapai 100 ribu siswa," ujar Saifullah Yusuf di Bandung, Senin (27/10/2025).

Pria yang akrab disapa Gus Ipul ini mengatakan, ke depan jumlah Sekolah Rakyat juga akan terus bertambah, ditargetkan 100 unit sekolah setiap tahunnya.

"Kami tambah lagi, untuk tahun yang permanen ini kan sudah kita tambah ya, atas saran Presiden akan di bangun di 604 titik pada 2025 ini dan selesai di 2026. Setelah itu di 2026 bertambah 100 lagi, jadi setiap tahun 100 sekolah permanen," katanya.

Adapun murid Sekolah Rakyat ini, diambil dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN) di desil satu atau masuk kategori miskin, dan miskin ekstrem. 

"Ya, nanti kedepan memungkinkan, sangat memungkinkan itu, tidak mampu atau disebut dalam statistik itu istilahnya mereka yang berada di desil satu, desil dua jadi ini paling bawah," katanya.

Sementara untuk tenaga pendidiknya, kata dia, saat ini sudah ada 166 Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dilantik untuk menjadi Kepala Sekolah Rakyat di sejumlah daerah. 

Gus Ipul memastikan, mereka telah menempuh proses seleksi dan juga berdasarkan usulan dari masing kepala daerah.

"Seleksinya itu berbasis usulan dari kepala daerah, apakah itu bupati wali kota atau gubernur. Mereka telah memiliki kapasitas kemampuan untuk bisa memimpin di sekolah rakyat apakah itu guru, tenaga kependidikan yang lain," katanya. 

"Mereka juga punya kompetensi yang cukup untuk bisa mengelola sekolah rakyat ini dengan baik," tambahnya.  

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved