Psikolog: Remaja yang Gemar Nonton Video Kekerasan Bisa Alami Penurunan Empati
Kebiasaan menonton video kekerasan secara berulang bisa memberi pengaruh besar terhadap perkembangan otak remaja.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Meski begitu, Miryam menegaskan bahwa tontonan kekerasan tidak serta-merta membuat anak menjadi agresif.
Namun, jika dikonsumsi tanpa edukasi emosional dan kontrol lingkungan, dampaknya bisa serius.
“Tontonan yang mengandung kekerasan tidak serta-merta membuat anak menjadi agresif, tapi bisa membentuk cara berpikir dan merespons emosi mereka terhadap dunia sekitar. Jika tidak diimbangi dengan edukasi emosional yang tepat dan kontrol dari lingkungan, maka tontonan tersebut dapat memperlemah empati dan memperkuat perilaku reaktif dan agresif,” tegasnya.
Miryam mengingatkan bahwa yang paling dibutuhkan remaja bukanlah larangan semata, melainkan pendampingan yang hangat dan ruang dialog terbuka.
“Ketika anak merasa didengar dan ditemani dalam memahami tontonan yang mereka lihat, mereka belajar memaknai, bukan sekadar meniru,” ujarnya.
| Persaingan Semakin Ketat, Lulusan Unjani Diminta Tak Sia-siakan Peluang |
|
|---|
| Dua Pemuda di Cimahi Ditetapkan Sebagai Tersangka Setelah Jadi Biang Keributan di Gerbang Unjani |
|
|---|
| Ada Pria Bersenjata Saat Keributan di Kampus Unjani Cimahi, 2 Orang Jadi Korban Penganiayaan |
|
|---|
| Gelar PKM Dosen-dosen Unjani Beri Penyuluhan Kesehatan dan Perawatan Gigi bagi Pasien RSGM di Cimahi |
|
|---|
| FK Unjani Berkolaborasi dengan Alzi Gelar PkM untuk Peringati Hari Alzheimer Sedunia |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ILUSTRASI-MENONTON-VIDEO.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.