Kisah Perjalanan Athink Drummer Alone At Last dari Panggung Musik ke Usaha Cuanki

Bagi pencinta musik, nama Athink, tentu tak asing lagi. Dia merupakan drummer band Alone At Last. Di luar panggung, dia memiliki bisnis kuliner.

Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Giri
Tribun Jabar/Putri Puspita
PEMILIK Cuanki Berkah Djaya, Athink, yang merupakan drummer band Alone At Last. 
Ringkasan Berita:
  • Athink drummer band Alone At Last memiliki usaha cuanki di Bandung.
  • Dia berjualan cuanki dengan tambahan bacang bernama Cuanki Berkah Djaya sejak 2018.
  • Lokasi Cuanki Berkah Djaya berada di Jalan Bali No 15A, Bandung.

 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG – Bagi pencinta musik, nama Athink, tentu tak asing lagi. Dia merupakan drummer band Alone At Last.

Tetapi, di luar panggung, sosok Athink juga dikenal sebagai pelaku usaha kuliner dengan ide yang unik. Dia berjualan cuanki dengan tambahan bacang bernama Cuanki Berkah Djaya. Usaha ini sudah berdiri sejak 2018.

Perjalanan kuliner Athink tak dimulai dari nol. Dia sudah membuka bisnis makanan yang menawarkan menu burger fusion seperti burger saus rendang hingga burger pempek dengan cuko sejak 2012. 

“Saya suka eksplorasi rasa, ingin bikin makanan yang orang bisa makan tiap hari. Akhirnya pilih cuanki karena itu comfort food,” kata Athink saat ditemui di Jalan Bali No 15A, Bandung, Rabu (5/11/2025).

Athink menceritakan ide membuat cuanki bacang ini karena sebelumnya pernah mencoba di suatu tempat, namun tidak bertahan lama.

Baca juga: 3 Rekomendasi Jajan Cuanki Saat Liburan Ke Bandung

“Saya terusin idenya, dan saya cari tahu, ternyata dulu cuanki memang pakai bacang, bukan mi instan,” ujarnya.

Selama perjalanannya, Cuanki Berkah Djaya sudah beberapa kali berpindah lokasi, dari Jalan Veteran, Jalan Wartawan, Jalan Trunojoyo, Jalan Cihapit, hingga kini menetap di tempat baru.

Tapi semangatnya tetap sama, yaitu menghadirkan rasa yang orisinal dan pengalaman makan yang unik.

Baginya, kunci bertahan bukan soal viral atau tidak, tapi soal konsistensi. 

“Bisnis itu bukan siapa yang paling enak atau paling ramai. Selama kita punya diferensiasi, orang bakal ingat,” kata Athink.

Kecintaannya pada dunia kuliner ternyata tumbuh sejak kecil. Ia gemar membantu ibunya di dapur, dan keterampilan itu semakin terasah saat menuntut ilmu di pesantren. 

Baca juga: Uniknya Makan Cuanki Pakai Bacang di Cuanki Berkah Djaya Bandung

Kini, Cuanki Berkah Djaya punya pelanggan loyal. Banyak di antaranya yang masih mengingat lokasi-lokasi lama. 

Cuanki Berkah Djaya pun menghadirkan lima jenis paket yang berbeda seperti paket tahu, paket siomay, paket bakso campur, paket komplet, dan paket spesial yang dibanderol mulai dari Rp 17 ribu hingga Rp 25 ribu. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved