Politeknik STIA LAN Bandung Perkuat Sinergi dengan Stakeholder untuk Tingkatkan Kualitas Lulusan

Politeknik STIA LAN Bandung kembali menggelar Stakeholder Meeting sebagai ajang tahunan untuk mempertemukan kampus dengan para mitra

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
nappisah
STAKEHOLDER MEETING - Diskusi Stakeholder Meeting yang digelar Politeknik STIA LAN Bandung di Hotel Grand Dafam Braga, Selasa (18/11/2025). 

Ketua Pelaksana Stakeholder Meeting STIA LAN Bandung, Dinoroy M. Aritonang, menjelask


STAKEHOLDER MEETING - Foto bersama para penerima penghargaan dalam acara Stakeholder Meeting STIA LAN Bandung yang digelar Politeknik STIA LAN Bandung di Hotel Grand Dafam Braga, Selasa (18/11/2025)
STAKEHOLDER MEETING - Foto bersama para penerima penghargaan dalam acara Stakeholder Meeting STIA LAN Bandung yang digelar Politeknik STIA LAN Bandung di Hotel Grand Dafam Braga, Selasa (18/11/2025) ()

“Tujuannya ada dua, menjaring masukan mengenai relevansi kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja, dan memperkuat jejaring kerja sama melalui Tri Dharma,” ujarnya.

Dalam forum tersebut, muncul sejumlah tren kompetensi baru yang dianggap penting bagi lulusan. 

Dikatakannya, digitalisasi menjadi sorotan utama, terutama dalam konteks layanan publik.

“Sekarang kebutuhan kompetensi digital itu semakin besar, termasuk pemahaman kebijakan dan kemampuan mengeksekusinya,” kata Dinoroy.

Dia mengatakan, pihaknya telah melakukan pembaruan kurikulum dalam dua tahun terakhir. 

Dinoroy menyebut beberapa program lama dihentikan karena tak lagi relevan.

“Dulu kami punya D3 Administrasi Perkantoran, tapi sekarang sudah tidak ada. Bukan lagi kurikulum inti, lebih ke skill-based,” jelasnya.

Pemanfaatan teknologi informasi dan kecerdasan buatan kini mulai dimasukkan ke mata kuliah seperti e-Government dan pengambilan keputusan berbasis aplikasi. 

“Kalau dilihat sekilas mungkin tidak terlalu tampak, tapi di RPS bobotnya sekarang sudah sekitar 20 persen,” ucapnya.

Meski begitu, Dinoroy menegaskan bahwa tidak semua pekerjaan administrasi akan tergantikan teknologi. 

“Analis kebijakan, kewirausahaan, sampai manajemen SDM itu tetap butuh pengalaman manusia. AI belum bisa menyentuh area itu,” katanya.

Dari pertemuan tersebut, kampus menerima beberapa masukan besar dari para stakeholder. 

Mereka meminta adanya arah internasionalisasi kurikulum, pembukaan program doktoral di Bandung, serta peningkatan porsi riset dan pengabdian masyarakat.

 “Alumni ingin pendidikan terapan kami berkembang lebih jauh, tidak hanya di tingkat magister,” ujar Dinoroy.

Dia menambahkan, hasil dari forum ini akan ditindaklanjuti melalui penjajakan kerja sama, terutama dalam program magang, riset bersama, dan konsultasi publik.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved