Menuju Perguruan Tinggi Global, Unisba Pacu Kualitas Dosen dan Publikasi Internasional

Unisba didorong mempercepat peningkatan kualitas akademik untuk bisa sejajar dengan perguruan tinggi berkelas dunia. 

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
Dok unisba
MILAD - Rektor Unisba, Prof. Ir. A. Harits Nu’man - Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Lukman dalam rangkaian acara Milad ke-67 Unisba di aula kampus Unisba, Kamis (13/11/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -Universitas Islam Bandung (Unisba) didorong mempercepat peningkatan kualitas akademik untuk bisa sejajar dengan perguruan tinggi berkelas dunia. 

Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Lukman, mengatakan, bahwa percepatan menuju kampus berdaya saing global harus dimulai dari penguatan sumber daya dosen, terutama peningkatan jabatan akademik menjadi guru besar.

“Targetnya sederhana tapi penting. Minimal setiap program studi punya tiga guru besar. Kalau ada 35 prodi, berarti kita butuh sekitar 100 profesor baru dalam waktu tiga sampai empat tahun,” ujar Lukman saat memberikan sambutan dalam peringatan Milad ke-67 Unisba di Aula Unisba, Kamis (14/11/2025). 

Menurutnya, kampus unggul tidak hanya diukur dari jumlah mahasiswa atau prestasi akademik, tetapi dari output, outcome, dan rekognisi internasional. 

Baca juga: Atasi Kekurangan Dokter di Indonesia, Fakultas Kedokteran Unisba Siapkan 3 Program Spesialis Baru

Tiga indikator ini, kata dia, menjadi tolok ukur perguruan tinggi berkelas dunia.

“Output Unisba sudah banyak. Outcome juga jelas terlihat dari kontribusi alumninya. Sekarang tinggal bagaimana memperkuat rekomendasi internasionalnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, publikasi ilmiah juga menjadi kunci penting.

 “Kalau Unisba punya 500 dosen, minimal harus ada 100 publikasi internasional. Kalau itu tercapai, insyaallah 2027 Unisba bisa menembus peringkat di bawah 1.000 dunia,” kata Lukman.

Rektor Unisba, Prof. Ir. A. Harits Nu’man, menyambut tantangan tersebut dengan optimisme. 

Ia menyebut, Unisba memiliki 467 dosen produktif dengan jumlah lektor kepala yang cukup banyak untuk mendorong percepatan menjadi guru besar.

“Sekarang ada 138 lektor kepala yang siap mengusulkan guru besar tahun depan. Selain itu, 11 dosen sudah direkomendasikan naik menjadi lektor kepala. Jadi, dengan kondisi ini, target tiga guru besar per prodi bukan hal yang mustahil,” jelas Harits.

Ia mencontohkan beberapa program studi yang sudah memiliki lebih dari tiga guru besar, seperti Akuntansi, Manajemen, dan Ekonomi Pembangunan.

Namun, ada pula prodi yang masih perlu digenjot, seperti Psikologi dan Teknik Pertambangan.

“Tantangannya justru di prodi yang belum punya guru besar. Tapi ini jadi motivasi untuk membangun semangat baru di lingkungan kampus,” tambahnya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved