Menuju Perguruan Tinggi Global, Unisba Pacu Kualitas Dosen dan Publikasi Internasional

Unisba didorong mempercepat peningkatan kualitas akademik untuk bisa sejajar dengan perguruan tinggi berkelas dunia. 

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
Dok unisba
MILAD - Rektor Unisba, Prof. Ir. A. Harits Nu’man - Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Lukman dalam rangkaian acara Milad ke-67 Unisba di aula kampus Unisba, Kamis (13/11/2025). 

Selain peningkatan jabatan akademik, pihaknya juga tengah menyiapkan beberapa program studi untuk akreditasi internasional. Dua di antaranya adalah Pendidikan Dokter dan Profesi Kedokteran yang sedang dalam tahap penilaian.

“Target utama kami adalah rekognisi internasional. Kami sudah mengajukan beberapa dokumen untuk akreditasi, baik melalui TSA maupun World University Ranking (WUR). Mudah-mudahan tahun ini sertifikatnya bisa keluar,” kata Harits.

Langkah itu, menurutnya, merupakan bagian dari strategi Unisba untuk memperkuat reputasi global. 

“Saat ini posisi Unisba masih berada di peringkat 1.100 hingga 1.500 dunia. Kami ingin memperbaikinya secara bertahap agar bisa naik ke level 1.000 besar seperti harapan LLDIKTI,” ujarnya.

Baca juga: Ajang Internasional BMC yang Digelar Unisba Tantang Peserta Hadirkan Model Bisnis Masa Depan

Harits menambahkan, selain mempersiapkan kampus di tingkat Internasional, pihaknya turut mengembangkan inovasi teknologi Reaktor Plasma Dingin sebagai solusi alternatif pengolahan sampah tanpa polusi.

“Pemerintah kini sudah tidak memperbolehkan penggunaan insinerator yang menghasilkan polusi. Karena itu, kami mengembangkan reaktor plasma dingin yang mampu mengolah sampah hingga zero waste,” ujarnya.

Teknologi ini, kata Harits, telah dipasang di TPS GOR Arcamanik dan akan menjalani uji coba selama satu bulan. 

Jika mampu mengolah satu ton sampah per jam, pihaknya berencana melakukan grand launching sebelum Desember.

Harits berharap sebelum Januari mendatang, proyek ini sudah tersinergikan dengan pihak kementerian dan Pemda.

“Kalau berjalan lancar, alat ini akan menjadi solusi untuk banyak wilayah. Satu kota Bandung saja memiliki 34 kecamatan. Kalau setiap TPS punya satu alat, berarti dibutuhkan 34 unit,” jelasnya.

Pada momentum tersebut, Ketua Badan Pengurus Yayasan Unisba, Prof. Dr. Miftah Faridl, mengajak seluruh civitas akademika mensyukuri perjalanan panjang Unisba yang kini berusia 67 tahun. 

Dia juga menekankan pentingnya inovasi dan pembaruan agar Unisba tetap kompetitif di tingkat global. 

"Kita tidak bisa hanya merasa besar dalam format konvensional. Unisba harus terus membarui diri dan cerdas menyiasati perubahan,” katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved