Polban, Trane Indonesia, Dan Yayasan GCI Jalin Kerja Sama

TRIBUNJABAR.ID - Bandung – Politeknik Negeri Bandung (POLBAN) resmi menjalin kerja sama strategis dengan PT. Trane Indonesia dan Yayasan Generasi Cerdas Iklim (GCI) dalam pelaksanaan Program Beasiswa “Future Climate Engineers”, sebuah inisiatif pendidikan yang bertujuan mencetak generasi muda di bidang Refrigerasi dan Tata Udara (HVAC) yang berkompeten, beretika, dan berwawasan keberlanjutan.

Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dilaksanakan di Kampus POLBAN, Bandung, dan dihadiri oleh perwakilan dari ketiga pihak, yakni Iwan Ridwan, S.T., M.T., Ph.D. selaku Wakil Direktur Bidang Akademik POLBAN, Lim Wei Choong, B.E.E., M.B.A. selaku Presiden Direktur PT. Trane Indonesia, serta Ikrom Mustofa, S.Si., M.Sc., Pendiri dan Pembina Yayasan GCI.

Dalam sambutannya, Iwan Ridwan, S.T., M.T., Ph.D., menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap kolaborasi ini. Menurutnya, kehadiran program beasiswa ini sangat relevan dengan arah pengembangan pendidikan vokasi di POLBAN yang tidak hanya menitikberatkan pada penguasaan hardskill teknis, tetapi juga pada penguatan softskill dan etika profesional mahasiswa.

“Kami sangat menyambut baik dan berterima kasih kepada PT. Trane Indonesia dan Yayasan GCI atas inisiatif luar biasa ini. Mahasiswa kami sudah memiliki kemampuan teknis yang kuat, namun perlu terus diasah kemampuan komunikasi, kepemimpinan, dan etika profesional agar siap berperan aktif di dunia kerja dan masyarakat,” ujar Iwan Ridwan.

Beliau juga menambahkan bahwa kerja sama ini sejalan dengan semangat Link and Match antara perguruan tinggi vokasi dan industri, yang menjadi kunci dalam menyiapkan lulusan yang adaptif dan berdaya saing tinggi.

Sementara itu, Lim Wei Choong, B.E.E., M.B.A., Presiden Direktur PT. Trane Indonesia, menegaskan komitmen perusahaannya dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia di bidang HVAC yang lebih ramah lingkungan dan efisien energi.

“Industri HVAC memiliki peran penting dalam mewujudkan keberlanjutan global. PT. Trane Indonesia sebagai pelopor dalam teknologi HVAC ingin melibatkan generasi muda yang memiliki visi yang sama, kami menyebut mereka sebagai Trane Muda, untuk menjadi bagian dari perubahan ini,” jelasnya.

Lim juga menyampaikan bahwa beasiswa ini diharapkan menjadi langkah awal dari kolaborasi yang lebih luas dan berkelanjutan, yang ke depan dapat direplikasi di berbagai jurusan dan kampus lain di Indonesia.

Dari pihak Yayasan Generasi Cerdas Iklim (GCI), Ikrom Mustofa, S.Si., M.Sc. menyampaikan bahwa program beasiswa ini dirancang secara komprehensif untuk tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga peningkatan kapasitas penerima beasiswa melalui berbagai pelatihan softskill, mentoring, dan kegiatan berbasis kepemimpinan berkelanjutan.

“Yayasan GCI berkomitmen untuk menjadikan beasiswa ini sebagai bagian dari upaya mendukung program pembangunan nasional yang rendah emisi dan berkelanjutan. Melalui program ini, kami ingin mewujudkan Future Climate Engineers, generasi muda dari mahasiswa yang tidak hanya ahli secara teknis, tetapi juga peduli pada bumi dan lingkungan,” ujar Ikrom Mustofa.

Beliau juga menyampaikan apresiasi kepada PT. Trane Indonesia atas kepercayaannya kepada GCI dalam mengelola program ini, serta kepada POLBAN atas dukungan penuh yang diberikan sejak awal perencanaan hingga pelaksanaan program.

Sebagai pelaksana teknis di lapangan, Muhammad Arman, S.T., S.Psi. Psikolog, M.Eng., selaku Ketua Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara POLBAN, menyampaikan kesiapan penuh jajarannya untuk mendukung dan menyukseskan program ini.

“Kami sangat antusias dengan hadirnya program beasiswa Future Climate Engineers ini. Jurusan siap memberikan dukungan penuh dalam proses seleksi, pendampingan, hingga pelaksanaan kegiatan beasiswa agar hasilnya optimal,” ungkap Arman.

Program Future Climate Engineers Scholarship akan memberikan beasiswa kepada 15 mahasiswa terpilih dari Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara POLBAN untuk periode 2025–2026. Selain bantuan finansial, mahasiswa penerima akan mendapatkan pelatihan daring dan luring, termasuk leadership and ethics training, innovation in HVAC systems, sustainable engineering, dan job readiness workshop.

Program ini diharapkan menjadi model kolaborasi triple-helix antara industri, akademisi, dan masyarakat sipil, yang mampu mencetak profesional muda HVAC yang berintegritas, berdaya saing, dan berwawasan lingkungan.