BMKG Sebut Cuaca Ekstrem Mengintai Pangandaran: Puncak Hujan Berlangsung hingga Januari
Dalam sepekan ke depan Pangandaran masih akan didominasi cuaca berawan dengan potensi hujan ringan hingga lebat.
Penulis: Putri Puspita Nilawati | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Putri Puspita
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Kabupaten Pangandaran menetapkan status kewaspadaan tinggi terhadap potensi cuaca ekstrem dan banjir besar yang diprediksi berlangsung hingga 30 April 2026.
Peringatan ini diperkuat dengan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mencatat peningkatan aktivitas hujan lebat serta dinamika atmosfer di wilayah pesisir selatan Jawa Barat.
Kepala BMKG Teguh Rahayu menjelaskan, dalam sepekan ke depan Pangandaran masih akan didominasi cuaca berawan dengan potensi hujan ringan hingga lebat, terutama pada siang hingga sore hari.
Pola cuaca ini dinilai konsisten dengan fase puncak musim hujan yang memang terjadi secara bertahap di wilayah selatan Jawa Barat.
“Untuk prakiraan curah hujan bulanan pada November, Desember, hingga Januari, Pangandaran berada pada kategori menengah hingga tinggi, yakni 300–400 mm per bulan,” ujar Teguh saat dihubungi, Sabtu (15/11/2025).
Curah hujan sebesar ini berpotensi menambah debit air sungai dan meningkatkan risiko banjir maupun longsor di sejumlah titik rawan.
BMKG mencatat, puncak musim hujan di selatan Jawa Barat berlangsung bervariasi mulai akhir Oktober, November, Desember, hingga Januari.
Dengan rentang puncak yang cukup panjang, masyarakat diminta untuk lebih waspada terhadap perubahan cuaca mendadak serta potensi kejadian ekstrem yang sewaktu-waktu dapat terjadi.
Teguh mengatakan, kewaspadaan tersebut perlu diikuti langkah mitigasi sederhana namun penting, terutama oleh masyarakat yang tinggal di sekitar daerah aliran sungai (DAS).
“Kami mengimbau masyarakat dan instansi terkait untuk mewaspadai potensi genangan, banjir, tanah longsor, serta angin kencang. Bersihkan daerah aliran sungai dari sampah dan sedimentasi agar aliran air tetap lancar,” katanya.
BMKG juga mengingatkan warga untuk selalu memantau informasi terbaru terkait cuaca dan iklim melalui kanal resmi BMKG sebagai acuan utama dalam mengambil keputusan.
Teguh menegaskan pentingnya kesiapsiagaan masyarakat dan instansi terkait terhadap dampak hidrometeorologi.
“Kepada masyarakat dan instansi terkait agar waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologis seperti hujan lebat hingga sangat lebat dalam skala lokal, serta angin kencang yang dapat mengakibatkan banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan berbagai kerusakan lainnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, kewaspadaan tidak harus menimbulkan kepanikan.
| Pangandaran Berstatus Waspada Cuaca Ekstrem, Asita Buka Opsi Alihkan Wisata ke Kawasan Lain di Jabar |
|
|---|
| Antisipasi Banjir Besar: Pangandaran Siaga Penuh Hingga April, Warga Diminta Amankan Dokumen |
|
|---|
| Banjir Pangandaran Kambuh! Jalan Nasional Kalipucang Terendam, Lalu Lintas Mengular 500 Meter |
|
|---|
| Sempat Surut, Ruas Jalan Raya Nasional Kalipucang Pangandaran, Akhir Pekan Kini Terendam Air Banjir |
|
|---|
| Cuaca Ekstrem Terjadi Hingga April, BPBD Pangandaran Ingatkan Warga Selalu Waspada Potensi Bencana |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/JALAN-raya-kalipucang-pangandaran-banjir.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.