DLH Tasikmalaya Beberkan Temuan Pencemaran Merkuri di Sungai Akibat Tambang Emas Ilegal
Tambang emas ilegal di kawasan ini bukan fenomena baru. Sejak era 1960-an, praktik penambangan tersebut sudah berlangsung.
Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
Ringkasan Berita:
- Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tasikmalaya menemukan kandungan merkuri dalam air sungai di Desa Karanglayung yang berasal dari aktivitas tambang emas ilegal.
- Pencemaran ini dinilai berpotensi merusak kesehatan masyarakat dan mencemari lahan pertanian yang menjadi sumber pangan warga.
- DLH berencana melakukan uji lanjutan di beberapa titik serta mensosialisasikan bahaya bahan kimia beracun agar masyarakat lebih waspada.
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA – Aktivitas tambang emas ilegal yang telah berlangsung puluhan tahun di Desa Karanglayung, Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya, kini memunculkan kekhawatiran serius.
Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kabupaten Tasikmalaya menemukan adanya kandungan merkuri pada air sungai di sekitar area tersebut yang berpotensi besar membahayakan kesehatan warga dan merusak sektor pertanian di sekitarnya.
Tambang emas ilegal di kawasan ini bukan fenomena baru. Sejak era 1960-an, praktik penambangan tersebut sudah berlangsung dan hingga kini masih terus beroperasi secara tersembunyi.
Meski aktivitas itu kerap dianggap menguntungkan secara ekonomi, dampak lingkungannya mulai terasa berat bagi masyarakat yang menggantungkan hidup dari lahan dan sumber air bersih.
“Hasil uji lab kita disinyalir ada pencemaran ya. Di antaranya dari sample yang kita periksa ada merkuri di air sungai,” ungkap Kepala DPUTR-PRKP-LH Kabupaten Tasikmalaya, Aam Rahmat Slamet, ketika ditemui wartawan TribunPriangan.com di Mapolres Tasikmalaya Kota, Rabu (12/11/2025).
Aam menegaskan, meskipun penambangan emas secara ilegal mendatangkan keuntungan besar bagi sebagian pihak, konsekuensi jangka panjangnya dapat mengancam keselamatan warga Desa Karanglayung.
“Pastinya kita harus lindungi masyarakat. Kalau kita biarkan pencemaran itu kan yang rugi masyarakat sendiri. Meskipun secara ekonomi tinggi, tapi dalam aspek kehidupan jangka panjangnya ada dampak,” kata Aam.
Ia juga menuturkan, hingga kini pihaknya belum melakukan pemeriksaan terhadap potensi gas berbahaya yang mungkin terdapat di dalam lubang tambang. Pengujian laboratorium yang telah dilakukan baru mencakup air sungai di blok Cengal, yang menjadi salah satu titik aliran air warga.
“Dampak pencemaran ini kerugiannya di antaranya ke kesehatan maupun ke lahan pertanian. Yang kita takutkan adalah tercemar ke lahan padi. Itu bahaya kan kalau padinya dimakan oleh orang lain gimana?” ujar pria yang tampil dengan busana kasual itu dengan nada prihatin.
Ia berharap dalam waktu dekat timnya bisa memperluas pengujian ke sejumlah lokasi lain di wilayah Karanglayung untuk memastikan sejauh mana paparan bahan kimia berbahaya telah menyebar.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini pihaknya bisa melakukan uji lagi ke beberapa tempat yang lain, supaya masyarakat paham akan bahaya bahan kimia tersebut,” tambahnya.
Selain melakukan pemeriksaan lanjutan, Aam juga berencana menggencarkan kegiatan sosialisasi agar masyarakat lebih memahami risiko paparan logam berat terhadap tubuh manusia.
“Kita juga akan mensosialisasikan bahayanya ke masyarakat. Karena bisa menurun itu secara genetik dampak pencemarannya,” ucap Aam.
Temuan tersebut menjadi alarm bagi pemerintah daerah untuk segera mengambil langkah tegas dalam menertibkan tambang ilegal yang telah lama beroperasi dan mengancam keberlangsungan hidup masyarakat di Karanglayung.
| Bikin Resah! Kawanan Monyet dari Gunung Tawilis 'Singgah' ke Rumah Warga di Tasikmalaya |
|
|---|
| Tambang Emas Ilegal di Tasikmalaya Ditutup Polisi setelah Videonya Viral di Media Sosial |
|
|---|
| Hujaman Cutter Balas Permintaan Cerai: Rekonstruksi Ungkap Sadisnya KDRT di Taraju Tasikmalaya |
|
|---|
| BREAKING NEWS Akses Penghubung Dua Desa di Puspahiang Tasikmalaya Lumpuh Total Tertutup Longsor |
|
|---|
| Banjir di Tasikmalaya Bikin Belasan Rumah dan 7,5 Hektare Lahan Pertanian Rusak |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Kondisi-dua-kolam-di-pengolahan-emas.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.