Jawa Barat Tawarkan Ratusan Proyek Investasi di WJIS 2025, 300 Calon Investor Mengantre
Kehadiran investor baru seperti VinFast dan Great Giant Pineapple (GGP) di kawasan Rebana Metropolitan akan semakin memperkuat ekonomi Jawa Barat.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menawarkan 104 proyek investasi senilai Rp186,29 triliun pada West Java Investment Summit (WJIS) 2025.
Dari 104 proyek investasi tersebut, 41 di antaranya merupakan proyek siap ditawarkan (ready to offer) dan 63 potensi investasi baru seperti pengelolaan limbah, kawasan industri, hilirisasi, hingga infrastruktur akan menjadi fokus penawaran.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, WJIS ini menjadi medium lahirnya komitmen investasi bagi Jawa Barat.
“Kami menargetkan semua minat investasi yang muncul di forum ini, bisa terealisasi dalam tiga hingga enam bulan ke depan,” ujar Dedi, Selasa (11/11/2025).
Dikatakan Dedi, dalam event yang akan digelar pada Jumat 14 November 2025 ini, akan dihadiri oleh 600 peserta, termasuk 25 kedutaan besar dan 300 calon investor dari berbagai negara.
“West Java Investment Summit sudah menjadi brand global. Banyak investor yang memandang Jabar sebagai lokasi strategis dengan dukungan infrastruktur, SDM unggul, dan kepastian kebijakan yang kuat,” katanya.
Dedi optimistis, kehadiran investor baru seperti VinFast dan Great Giant Pineapple (GGP) di kawasan Rebana Metropolitan akan semakin memperkuat posisi Jawa Barat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi hijau dan industri masa depan.
"Jawa Barat bukan hanya pintu masuk investasi, tapi juga laboratorium pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” ucapnya.
WJIS ke-7 yang mengusung tema “Strengthening Regional Resilience through Green Industry, Smart Investment, and Inclusive Growth” ini menjadi ajang untuk memperkuat posisi Jawa Barat sebagai provinsi dengan realisasi investasi tertinggi di Indonesia.
Sepanjang Januari hingga September 2025, nilai investasi yang masuk ke Jabar mencapai Rp218,2 triliun, naik 18 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Capaian tersebut, kata Dedi, menunjukkan bahwa Jawa Barat tetap menjadi daerah paling menarik bagi investor, baik domestik maupun asing.
“Realisasi investasi kita mencapai 80,5 ?ri target tahun ini sebesar Rp271 triliun. Ini bukti bahwa iklim investasi di Jawa Barat sangat kondusif,” katanya.
Dari total investasi tersebut, Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mendominasi dengan nilai Rp119,2 triliun atau 54,7 persen, sedangkan Penanaman Modal Asing (PMA) mencapai Rp98,9 triliun atau 45,3 persen.
"Investasi ini juga mampu menyerap tenaga kerja hingga 303.469 orang," katanya.
Investasi ini, kata dia, menjadi motor penting bagi pertumbuhan ekonomi Jawa Barat yang pada triwulan III-2025 tumbuh 5,20 %, lebih tinggi dari pertumbuhan nasional yang sebesar 5,04 %.
“Kontribusi investasi terhadap pertumbuhan ekonomi Jabar mencapai 24,6 %, terbesar kedua setelah konsumsi rumah tangga,” ucapnya.
| Dedi Taufik Ingatkan ASN Harus Profesional, Berharap Cianjur Jadi Pelopor Birokrasi Unggul |
|
|---|
| DPMPTSP Gelar Gebyar NIB Dan Launching Layanan Keimigrasian di MPP Kabupaten Sukabumi |
|
|---|
| Gandeng BSN, Pemprov Jabar Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Sertifikasi SNI |
|
|---|
| Jawa Barat Catat Investasi Tertinggi Nasional, Dedi Taufik: Kepercayaan Investor Masih Tinggi |
|
|---|
| Hingga Oktober Investasi Cianjur Mencapai Rp1,6 Triliun, Sisakan Rp300 M untuk Capai Target 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Kepala-Dinas-Penanaman-Modal-dan-Pelayana.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.