Babak Baru Kasus Siram Air Keras di Baros Sukabumi: Driver Ojol Ngaku Korban Kebohongan Pelaku Utama

Rencana agenda tuntutan terhadap dua terdakwa Harianto dan ,Yuri gelar hari ini, Senin (10/11/2025)

|
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Ravianto
Tribun Jabar/Dian Herdiansyah
DIHADIRKAN - Dua pelaku kasus penyiraman air keras kepada ibu dan anak saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolres Sukabumi Kota, Rabu (28/5/2025). Kasus penyiraman air keras terhadap seorang ibu YA (36) dan anaknya MRA (7) di Jalan Sudajaya, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, pada awal Mei 2025, kini memasuki babak baru.  

"Saya ditahan dan sudah memasuki proses sidang tuntutan."

"Saya dan istri hidup sederhana di Jakarta, dan karena keterbatasan ekonomi serta minimnya pengetahuan hukum, kami kesulitan mendapatkan bantuan pembelaan," ungkapnya.

Minta Maaf

Dalam pernyataannya, Yuri juga memohon maaf kepada keluarga korban, terutama kepada Ibu Y dan kuasa hukumnya.

Ia berharap pihak keluarga dan aparat penegak hukum dapat mempertimbangkan posisinya yang menurutnya juga merupakan korban kebohongan pelaku utama.

"Saya memohon sujud maaf kepada keluarga besar Ibu Y dan berharap mereka mau berbesar hati membantu saya."

"Saya tidak tahu sama sekali niat kejahatan pelaku Harianto," katanya dengan nada haru.

Yuri menambahkan bahwa selama enam bulan menjalani proses hukum, ia dan istrinya mengalami tekanan mental dan ekonomi yang berat.

Ia berharap ada perhatian dari pemerintah, rekan-rekan sesama ojek online, dan masyarakat luas untuk mengawal kasusnya hingga proses persidangan selesai.

"Saya hanya ingin bisa pulang dan kembali menjalankan tanggung jawab saya sebagai kepala keluarga, membantu istri, anak, dan ibu saya yang sedang sakit," tutupnya.

Kronologi

Seorang Ibu berinisial YA (37) dan anaknya laki-laki berinisial R (10) menjadi korban penyiraman air keras di jalan Sudajaya Baros, Kelurahan Jayaraksa, Kecamatan Baros, Kota Sukabumi, Kamis (01/05/2025). 

Penyiraman terjadi tersebut diungkapkan, Iing (54 tahun) selaku paman korban. 

Saat itu korban hendak berangkat kerja dan akan menitipkan anaknya ke rumah saudaranya yang berada di sekitar lokasi kejadian.

"Kebetulan saya mau keluar dari garasi pas keluar garasi jalan Sudajaya ada ramai-ramai dikira saya ada celaka. Pas ada kabar ada yang disiram air keras, ternyata itu ponakan saya langsung saya respons bawa baju dan bawa ke Bunut. 

Korban Ay saat itu bersama anaknya akan ke rumah saudaranya berencana untuk menitipkan anaknya. 

"Itu rencananya korban mau ke kantor mau kerja cuma mau menitipkan anaknya ke adiknya. Kebetulan lewat rumah saya," ucapnya. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved