Mengungkap Asal Tumpukan Sampah yang Tutupi Pantai Citepus Sukabumi, dari Sungai hingga Terbawa Arus

Pihak Dinas Pariwisata mengalami keterbatasan personil untuk selalu rutin membersihkan pantai dari tumpukan sampah.

Tribun Jabar/ M Rizal Jalaludin
TUMPUKKAN SAMPAH - Sampah menumpuk di Pantai Muara Citepus, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Kepala Dinas Pariwisata, Ali Iskandar mengungkap dari mana sampah itu berasal, Minggu (9/11/2025). 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi, Ali Iskandar mengungkap asal sampah alias runtah yang menumpuk di Pantai Muara Citepus, Desa Citepus, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (9/11/2025).

Ali mengatakan, tumpukan sampah yang terdiri dari sampah plastik, styrofoam, kayu, bambu, kelapa, sendal, sampah rumah tangga hingga bekas makanan ringan itu berasal dari berbagai sumber.

Salah satunya sampah terbawa dari aliran sungai yang sampai ke laut dan kembali terbawa arus hingga menumpuk di pantai.

Baca juga: Tumpukan Sampah Penuhi Kawasan Wisata Pantai Muara Citepus Sukabumi

"Iya ini memang jadi masalah kita ya. Sampah itu kan sumbernya pertama dari pengunjung, selain kemudian juga dari warga sekitar karena beraktivitas kan itu dampaknya runtah. Tapi kemudian ada selain daripada itu runtah datang dari sungai kemudian berlabuh di lautan dan kembali lagi ke pantai," ungkap Ali saat dihubungi Tribunjabar.id, Minggu (9/11/2025).

Ali mengatakan, tidak ada cara lain mengatasi tumpukan sampah di pantai ini selain dibersihkan secara rutin.

Namun, pihak Dinas Pariwisata mengalami keterbatasan personil untuk selalu rutin membersihkan pantai dari tumpukan sampah. Sebab itu, pihaknya mengambil langkah kolaborasi dengan setiap unsur terkait.

"Jadi ini enggak ada cara lain selain kemudian rutin dibersihkan. Nah energi untuk pembersihan ini sedang kita coba formulakan, karena tidak semua bisa dikerjakan sama pemerintah, jadi harus juga masyarakat sekitaran itu termasuk untuk melaksanakan kegiatan pembersihan," ujar Ali Iskandar.

Ali pun berencana akan mengumpulkan pelaku usaha di sekitar pantai untuk membahas solusi mengatasi tumpukan sampah, agar kawasan pantai bersih dan menambah daya tarik wisatawan.

"Kita pelan-pelan, Senin insya allah kita kumpul sama komunitas para pelaku usaha, pedagang, di Istana Presiden sama di Ruang Terbuka Hijau, kita cari solusi. Kita diskusikan bareng-bareng sama mereka, kalau gak sama kita sama siapa lagi nangani sampah ini," kata Ali.

Ali mengatakan, sebelumnya pihaknya telah mengkampanyekan pembersihan sampah di tiga titik pantai. Namun, penanganan itu tidak cukup sampai disitu. Menurut Ali, harus ada upaya konkrit dalam menangani masalah sampah tersebut.

"Tapi gak sebatas itu ya, harus ada afirmasi, harus ada formula yang sistemik buat nangani sampah. Yang pasti memang ini masalah harus ditangani, gak bisa dibiarkan, jangan berserah pada keadaan pada keterbatasan, intinya kita kolaborasi," ucap Ali.

Baca juga: 220 Kilogram Sampah di Bandung Sustainability Summit 2025 Berhasil Dikelola Secara Terukur

"Saya juga minta bantuan untuk mempromosikan sekaligus juga memprovokasi masyarakat kemudian kita juga Pemda untuk berjibaku mengatasi sampah ini," kata Ali, menegaskan.* 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved