Kapolda Jabar Inisiasi Gerakan Sauyunan Jaga Lembur Hadapi Potensi Bencana di Berbagai Wilayah

Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan, menginisiasi gerakan sauyunan jaga lembur dalam menghadapi potensi bencana

Istimewa/ BPBD untuk Tribunjabar.id
LONGSOR - Foto dokumentasi hujan deras mengakibatkan longsor di Kampung Gunung Gelap, Desa Mekarwangi, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (31/10/2025) sekira pukul 14.30 WIB. Polisi berlakukan buka tutup jalur. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan, menginisiasi gerakan sauyunan jaga lembur sebagai wujud kesiapsiagaan seluruh elemen dalam menghadapi potensi bencana alam di wilayah Jawa Barat.

Kapolda Jabar menegaskan pentingnya semangat kebersamaan seluruh stakeholder dalam menjaga keselamatan masyarakat dari ancaman bencana, sejalan dengan prediksi BMKG terkait potensi bencana di beberapa wilayah Jabar.

"Penanggulangan bencana di Jabar tak dapat dilakukan satu pihak saja, tapi harus secara bersama-sama seluruh komponen daerah. Di bawah pimpinan Bapak Gubernur sebagai Kepala Daerah, kami semua siap sedia dan terus melatih personel dalam menghadapi situasi darurat,” kata Rudi, Kamis (6/11/2025).

Irjen Rudi pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memperkuat semangat gotong royong dan solidaritas, sehingga kesiapsiagaan menghadapi potensi bencana dapat dilakukan secara terpadu dan efektif demi keselamatan bersama.

Baca juga: Permata Timnas Rekan Thom Haye Hampir 100 Persen Menuju Persib, Persija Kans Rungkad?

Pemerintah Provinsi Jabar bersama  Forkopimda Jabar kemarin menggelar apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana, di Lapangan Gasibu, Kota Bandung, Rabu (5/11/2025).

Kegiatan itu dipimpin langsung Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi didampingi Kapolda Jabar, Irjen Rudi Setiawan, diikuti jajaran TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Basarnas, BMKG, PMI, instansi vertikal, dan relawan kebencanaan. 

Apel itu bagian dari kegiatan serentak yang digelar di seluruh Indonesia dalam rangka memastikan kesiapan seluruh unsur dalam menghadapi potensi bencana alam menjelang puncak musim hujan.

Wilayah Jawa Barat menjadi salah satu daerah dengan tingkat kerawanan bencana tertinggi di Indonesia, mulai banjir, tanah longsor, gempa bumi, hingga angin puting beliung sering melanda berbagai daerah di Jabar.

"Kesiapsiagaan ini bukan sekadar formalitas. Kami harus memastikan setiap personel, peralatan, dan sistem koordinasi siap bekerja cepat ketika bencana terjadi. Ini bentuk tanggung jawab moral dan sosial kepada masyarakat Jabar,” kata Dedi Mulyadi.

Baca juga: BPBD Catat 195 Kejadian Bencana di Majalengka Hingga November, Didominasi Longsor dan Banjir

BMKG mendeteksi awal kemunculan fenomena La Nina yang diperkirakan berlangsung hingga Februari 2026. Meski bersifat lemah (gurilemah), fenomena ini tetap dapat meningkatkan curah hujan di wilayah selatan Indonesia, termasuk Jabar bagian selatan, seperti Sukabumi, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis.

Menurut data BNPB, hingga Oktober 2025 telah terjadi 2.606 bencana alam di Indonesia, termasuk 1.289 kejadian banjir, 189 tanah longsor, dan 229 gempa bumi.

Jabar menjadi salah satu provinsi dengan frekuensi bencana tertinggi, terutama akibat curah hujan ekstrem dan kondisi geografis yang kompleks. (*) 

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved