Berita Viral
Sosok Guru Tampar Siswa di Subang hingga Diamuk Orang Tua, Ungkap Pengakuan
Inilah sosok guru yang menampar siswa di Subang hingga viral diamuk orang tua, ungkap pengakuan saat ditemui Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Yaumi Basuki menjelaskan bahwa sang guru Rana Saputra awalnya berupaya menegakkan kedisiplinan karena ZR dan tujuh siswa lain diketahui meloncat pagar sekolah untuk bolos.
"Kejadian kemarin itu sebenarnya bentuk kesalahpahaman antara orang tua siswa dan pihak sekolah. Kami ingin menegakkan kedisiplinan, namun kami juga tidak membenarkan adanya kekerasan fisik," ujar Yaumi saat ditemui Tribunjabar.id di SMPN 2 Jalancagak, Rabu (5/11/2025).
Yaumi menegaskan, setelah kejadian, pihak sekolah langsung melakukan mediasi dengan guru, orang tua ZR, dan pihak sekolah pada Selasa (4/11/2025). "Kemarin sudah ada pertemuan, sudah saling memaafkan. Guru yang bersangkutan dan orang tua sudah saling menerima," katanya.
Namun, setelah mediasi dan dianggap selesai, pihak orang tua tetap memutuskan untuk mempublikasikan kejadian tersebut di media sosial.
"Kami tidak bisa melarang, itu hak beliau. Tapi pada hari Selasa masalah sebenarnya sudah selesai dan sudah ada kata maaf," ujar Yaumi.
Peristiwa pendisiplinan itu, kata Yaumi, terkait larangan meloncat pagar sekolah yang baru saja selesai dibangun.
"Pagar ini baru selesai dua minggu. Kami sudah wanti-wanti supaya dijaga. Tapi beberapa siswa masih loncat pagar, termasuk sih ZR dan teman-temannya," ucapnya.
Ia mengatakan, pihak sekolah khawatir pagar yang baru dibangun rusak kembali, mengingat sebelumnya bagian pagar sempat roboh karena ulah siswa dan cuaca.
Yaumi menyebut ada delapan siswa yang saat itu mendapat tindakan disiplin berupa tamparan ringan.
"Iya, delapan orang. Guru hanya menampar pelan. Itu dilakukan setelah upacara dan anak-anak belum bubar," katanya.
Yaumi mengatakan bahwa, ZR sudah beberapa kali melakukan pelanggaran sejak kelas VII dan orang tua juga pernah dipanggil.
Soal penamparan tersebut, Yaumi mengakui cara dan tindakan sebagai bentuk penegakan disiplin tersebut keliru.
"Kami akan mengevaluasi cara pembinaan. Ke depan kami akan mencari solusi bagaimana mendisiplinkan tanpa kekerasan fisik," ujar Yaumi.
Kepala Sekolah SMPN 2 Jalancagak tidak berada di sekolah saat wartawan datang karena tengah memenuhi panggilan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk melakukan klarifikasi terkait insiden tersebut.
(Tribunjabar.id/Hilda Rubiah/Deanza Falevi)
guru menampar siswa
SMPN 2 Jalancagak
Rana Saputra
guru
diamuk orang tua
pengakuan
viral
Subang
Dedi Mulyadi
Gubernur Jawa Barat
multiangle
| Dedi Mulyadi Respons Kasus Guru di Subang yang Viral Diamuk Orang Tua karena Tampar Anaknya |
|
|---|
| Viral, Pria di Jakarta Selatan Nekat Bergelantungan di Kabel Gara-Gara Ingin Pulang Kampung |
|
|---|
| Viral Peserta TKA 2025 Live TikTok saat Ujian, Kemendikdasmen: Ada Sanksi Jika Terbukti Melanggar |
|
|---|
| Viral WN Korea Selatan Ngamuk di Taksi Online saat Terjebak Macet 2 Jam di Jaksel, Sopir Buka Suara |
|
|---|
| PT KAI KAI Resmi Batalkan Platform Fee Rp3.000 saat Beli Tiket Kereta Api di Aplikasi KAI Access |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Dedi-Mulyadi-respons-kasus-guru-diamuk-orang-tua-siswa-karena-menampar-anaknya-di-Subang.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.