Di Balik Kasus Fidusia Ibu Menyusui, Neni Sering Dipaksa Cari Utangan dan Hadapi Kreditur oleh Suami

Ringkasan Berita:

• Lokasi awal: Neni ditahan di Lapas Karawang sejak 22 Oktober 2025, dan kasusnya disidangkan di Pengadilan Negeri Karawang, Jawa Barat.
• Perkembangan terbaru: Pada 30 Oktober 2025, Pengadilan Negeri Karawang mengabulkan permohonan pengalihan penahanan sehingga Neni menjadi tahanan rumah.
• Alasan penahanan awal: Majelis hakim tak tahu kondisi Neni yang sedang menyusui dan tidak dapat memberikan ASI.
• Perkembangan kasus: Neni sempat ditahan selama seminggu dan bayinya jatuh sakit. 

TRIBUNJABAR.ID, KARAWANG - Neni Nuraeni (37) warga Desa Cengkong, Kecamatan Purwasari, Jawa Barat menangis saat menjalin persidangan.

Neni yang menjadi terdakwa kasus pelanggaran fidusia menceritakan tentang suaminya. Penjelasan apa itu kasus fidusia ada di bawah.

Di hadapan Ketua Majelis Hakim, Nely Andriani, serta hakim anggota Muhammad Arif Nahumbang Harahap dan Handika Rahmawan, Neni Nuraeni mengaku mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan selama menjalani hubungan suami-istri.

Dalam persidangan penasehat hukum terdakwa, Syarif Hidayat bertanya kepada Neni, bagaimana hubungannya dengan sang suami saat kasus ini berjalan.

Sambil menangis Neni menjawab, suaminya memiliki sifat yang temperamental.

Terkadang bahkan mendapatkan perlakuan kekerasan fisik.

Baca juga: Viral, Ibu Menyusui Jadi Tahanan di Pengadilan Negeri Karawang, Kuasa Hukum Sebut Tak Manusiawi

"Saya sempat ingin menggugat cerai. Dia sangat keras. Terkadang memukul," kata Neni dalam sidang, Selasa (4/11/2025) yang juga dihadiri Tribun Jabar.

Neni juga mengakui suaminya sering memiliki hutang.

Namun tidak pernah berani menemui kreditur dan menyuruh dirinya yang menghadapi.

"Setiap ada yang utang-utang itu dia gak mau nemuin, jadi aku aja," kata Neni.

Syarif pun kembali bertanya kepada Neni, pinjaman tersebut digunakan untuk apa.

Neni pun menjawab, kalau pinjaman uang yang diminta suami itu beralasan untuk bisnis.

Neni juga mengakui, jika suaminya sering marah untuk meminta Neni untuk mencarikan pinjaman.

"Dia suka marah. Bun tolong cariin pinjaman," kata dia.

Seperti diketahui Neni terdakwa kasus pelanggaran fidusia. Dirinya sempat viral karena ditahan saat masih menyusui anaknya.

Dia ditahan pada 22 Oktober 2025 malam, namun pada Kamis (30/10/2025) kemarin, majelis hakim menetapkan pengalihan jenis penahanan Neni sebagai tahanan rumah.

Kasus Neni bermula dari kredit mobil atas namanya yang diajukan suaminya pada Tahun  2023.

Setelah enam kali cicilan, mobil itu dialihkan ke pihak lain oleh suaminya dan hilang.

Neni dijerat Pasal 36 UU Fidusia dan Pasal 372 KUHP, meski ia tidak menguasai kendaraan tersebut.

Kuasa hukum Neni menilai penerapan dua pasal ini keliru. 

"Saya menilai ini cacat formil. Penerapan pasal sangat tidak tepat."

"Bagaimana ini Fidusia yang merupakan lex specialis, harusnya enggak dicampurkan dengan pasal umum KUHP," kata dia.

Neni Nuraeni, seorang ibu menyusui, awalnya disidang di Pengadilan Negeri (PN) Karawang.

Ia sempat ditahan di Lapas Karawang sebelum akhirnya majelis hakim mengabulkan permohonan pengalihan penahanan menjadi tahanan rumah.

Kasus yang menjerat Neni terkait fidusia kredit kendaraan bermotor. 

Kasus fidusia adalah masalah hukum yang terjadi ketika salah satu pihak dalam perjanjian fidusia melanggar kewajibannya, terutama terkait pengalihan barang jaminan tanpa persetujuan.

Contohnya adalah ketika penerima fidusia (debitur) menjual atau menyewakan barang yang dijadikan jaminan (misalnya, kendaraan) kepada pihak lain tanpa izin dari pemberi fidusia (kreditur) sebelum utangnya lunas. (Cikwan Suwandi)