Mayat di Puncak Ciremai
Fakta Lengkap Penemuan Mayat di Puncak Gunung Ciremai: dari Ditemukan sampai Penyebab Tewas
Penemuan jasad ini bermula pada Rabu (29/10/2025) pukul 16.00 WIB, ketika petugas BTNGC dan LSM AKAR melakukan patroli rutin.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: Ravianto
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Setelah melalui upaya evakuasi selama dua hari, jasad UR (41), warga Desa Sangkanmulya, Kecamatan Cigandamekar, yang ditemukan membusuk di Puncak Gunung Ciremai akhirnya berhasil dibawa turun.
Keluarga korban memastikan identitasnya, yang menyebabkan rencana otopsi di RS Bhayangkara dibatalkan.
Pihak keluarga mengungkap, korban telah hilang selama tiga minggu dan memiliki riwayat kondisi mental yang kurang stabil pasca-bercerai.
Kronologi Penemuan dan Evakuasi
Penemuan jasad ini bermula pada Rabu (29/10/2025) pukul 16.00 WIB, ketika petugas BTNGC dan LSM AKAR melakukan patroli rutin.
Petugas mencium bau busuk dan menemukan pakaian, sandal, serta sarung di dekat lokasi jasad tergeletak, sekitar 200 meter dari median kawah Gunung Ciremai (Blok Sanghyang Uruy).
Baca juga: Kisah Pilu UR: Duda yang Hilang 3 Minggu lalu Ditemukan Tak Bernyawa di Puncak Gunung Ciremai
Menanggapi penemuan ini, tim gabungan beranggotakan lebih dari 60 personel TNI-Polri, BPBD, dan relawan segera melakukan koordinasi dan bergerak cepat.
Tim yang dilepas Kapolres Kuningan AKBP Muhamad Ali Akbar pada Kamis (30/10/2025) pukul 08.00 WIB memilih jalur ekstrem Linggajati.
Perjalanan evakuasi memakan waktu hampir dua hari karena sempat terkendala cuaca buruk, termasuk kabut dan curah hujan, yang membatasi pandangan.
Jasad korban, yang diangkut menggunakan kantong mayat secara estafet, berhasil tiba di bawah pada Jumat (31/10/2025) malam.
Identitas dan Pembatalan Otopsi
Di lokasi penerimaan tim evakuasi, Kapolres AKBP Akbar membenarkan bahwa UR (41) adalah korban, setelah ada laporan dari perangkat Desa Sangkanmulya.
Identitas UR dikuatkan oleh bukti-bukti yang diyakini keluarga, termasuk pakaian yang dikenakan, bekas luka di lengan kanan, dan hasil identifikasi sidik jari.
Pada Sabtu (1/11/2025), Kapolres mengumumkan pembatalan otopsi.
"Setelah berhasil melakukan identifikasi dan ada keluarga korban datang. Kami tidak melakukan otopsi dan ini sesuai permintaan keluarga korban," kata AKBP Akbar.
Latar Belakang Korban
Zaenudin (41), sepupu korban, mengungkapkan bahwa UR telah hilang lebih dari tiga minggu.
Ia menjelaskan, UR sudah lama menduda dan kondisi mentalnya kurang stabil akibat permasalahan rumah tangga, yang membuatnya tidak bersemangat untuk bekerja.
| Kisah Pilu UR: Duda yang Hilang 3 Minggu lalu Ditemukan Tak Bernyawa di Puncak Gunung Ciremai |
|
|---|
| Terungkap Sudah Siapa Sosok Jenazah di Puncak Gunung Ciremai, Teridentifikasi dari Sidik Jari |
|
|---|
| Cuaca Ekstrem Halangi Tim Evakuasi Jasad ODGJ di Puncak Ciremai |
|
|---|
| Mayat di Puncak Gunung Ciremai Kuningan Dijadwalkan Dievakuasi Hari Ini |
|
|---|
| Temuan Mayat di Kawah Gunung Ciremai, Kondisinya Memprihatinkan dan Sudah Dipenuhi Belatung |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/evakuasi-mayat-di-puncak-gunung-ciremai.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.