Kisah Mak Edah Warga Karawang Tak Tamat SD Jadi Lokal Hero Berdayakan Janda, Bangun Sekolah Gratis

Inilah kisah inspiratif Mak Edah (50), warga Karawang yang kini dijuluki sebagai lokal hero, berdayakan janda hingga dirikan sekolah gratis

Editor: Hilda Rubiah
TribunBekasi.com/Muhammad Azzam
LOKAL HERO KARAWANG --- Zubaedah atau Mak Edah (50) ketika menunjuk produk UMKM-nya di Kelompok Wanita Tani (KWT) Kenanga di Desa Tanjung, Kecamatan Banyusari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat pada Rabu (29/10/2025).  

Kondisi itu membuat ia harus pulang ke kampung halamannya di Karawang.

Tak patah arang, awalnya Zubaedah yang kembali ke kampungnya ini berjualan jamu gendong keliling untuk membantu perekonomian keluarga.

Namun, hatinya merasa gusar ketika tahu desanya masuk kategori desa miskin dan rawan pangan. Dia bingung, padahal kampungnya itu area sawahnya sangat luas.

Saat mendalami, ternyata daerah rentan pangan itu bukan hanya karena kekurangan pangan, akan tetapi dalamnya itu diantaranya ada indikator minimnya jangkauan pendidikan, kesehatan maupun pengembangan Usaha Mikro Kecil Mengah (UMKM) bagi masyarakat.

Karena itu, dirinya juga ingin bermanfaat bagi warga desanya dan tak terima desanya masuk kategori miskin maupun rentan pangan.

Ia mencalonkan sebagai Ketua RT dan ikut masuk sebagai kader Posyandu maupun Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) meski tidak ada honor ataupun gaji.

Pertama yang ia lakukan ialah mengaktifkan kegiatan posyandu dengan pemeriksaan balita, maupun lansia.

Lalu, ia mulai bentuk Kelompok Wanita Tania (KWT) Kenanga. Salah satunya ialah dengan menanam tanaman jahe, kencur, kunyit dan rempah-rempah lainnya untuk bahan baku jamu dagangannya.

Berpikir agar bisa melibatkan banyak warga, Zubaedah juga memulai usaha kerupuk 'miskin' atau digoreng tanpa minyak melainkan menggunakan pasir. Bahan baku kerupknya itu juga dari kencur yang ditanam oleh KWT.

"Dulu saya menanam buat bahan baku jualan jamu keliling sendiri. Tapi setelah dibentuk KWT berkembang buat produksi kerupuk 'miskin' dan mulai melibatkan banyak warga" kata Zubaedah saat ditemui KWT Kenanga pada Rabu (28/10/2025).

Dapat bantuan dari Pertagas

Disaat ia bingung karena persoalan modal untuk pengembangan sarana dan prasarana. Tak disangka, Pertamina Gas (Pertagas) datang pasa tahun 2019.

Kedatangan, pihak Pertagas untuk membina Kelompok Wanita Tani (KWT) Kenanga.

Ketika itu, Pertagas memberikan bantuan bibit rempah-rempah buat bahan baku jamu dan kerupuk serta tempat produksi lengkap dengan alat-alatnya.

Tak hanya itu, Pertagas juga memberikan bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) bangunan serbaguna maupun pendampingan pengembangan produk UMKM, mulai dari produksi, pengemasan hingga pemasaran.

Sumber: Tribun bekasi
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved