ATTAP Keluarkan Imbauan Setelah Ratusan Wisatawan Cianjur Telantar di Pangandaran

Ketua Association Tour and Travel Agencies of Pangandaran (ATTAP), Dendi Andriana, angkat bicara berkenaan kasus wisatawan telantar.

Penulis: Padna | Editor: Giri
dokumen pribadi
WISATAWAN TELANTAR - Ratusan wisatawan asal Cianjur telantar di kawasan wisata Pantai Pangandaran pada Minggu (26/10/2025) pagi. ATTAP mengingatkan agar wisatawan memilih agen perjalanan resmi dan berlisensi agar kasus serupa tak terulang. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna

TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN – Ketua Association Tour and Travel Agencies of Pangandaran (ATTAP), Dendi Andriana, angkat bicara, berkenaan kasus keterlambatan check-in yang dialami ratusan wisatawan asal Cianjur.

Peristiwa itu terja di kawasan wisata Pantai Pangandaran, Jawa Barat, Minggu (26/10/2025).

Dugaan kelalaian pihak penyelenggara perjalanan wisata yang belum melunasi pembayaran ke pihak hotel membuat para wisatawan terkatung-katung tanpa kepastian tempat menginap.

Dedi mengimbau, masyarakat terutama calon wisatawan agar lebih bijak dalam memilih agen perjalanan wisata. Mereka harus mengutamakan penggunaan jasa agen resmi serta lokal yang telah terdaftar.

Baca juga: Ratusan Wisatawan Cianjur Telantar di Pangandaran, PHRI Sayangkan Kelalaian Pihak Travel

"Kasus seperti ini seharusnya tidak terjadi jika wisatawan menggunakan agen resmi yang terdaftar," ujar Dendi kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Rabu (29/10/2025) pagi.

"Kami di ATTAP selalu mengedepankan transparansi dan profesionalisme agar wisatawan mendapatkan pelayanan terbaik."

Untuk itu, Dendi menyampaikan beberapa imbauan penting kepada masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang:

1. Gunakan agen perjalanan resmi dan berlisensi
 
Wisatawan disarankan memilih agen yang tergabung dalam ATTAP, organisasi yang telah diresmikan oleh Pemerintah Kabupaten Pangandaran

"Dengan begitu, nanti wisatawan akan mendapatkan jaminan pelayanan prima dan legalitas yang jelas," kata Dendi.

Baca juga: Warga Pangandaran Harus Waspada, Cuaca Ekstrem Masih Terjadi, Berpotensi Hadirkan Bencana Alam

2. Pilih pemandu wisata bersertifikat

Dendi pun menekankan pentingnya menggunakan jasa pramuwisata bersertifikasi resmi dari Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) agar wisatawan mendapatkan pendampingan dan informasi yang profesional selama berwisata.

3. Waspadai penawaran travel bodong

Dendi mengingatkan masyarakat agar tidak mudah tergiur dengan penawaran harga murah di bawah standar.

"Jangan mudah percaya dengan travel yang menawarkan harga tidak wajar. Ingat kasus Daun Travel yang sempat menelantarkan ribuan tamu di Pangandaran. Itu menjadi pelajaran penting agar kita semua lebih selektif," ucap Dendi. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved