Demo di Jawa Barat
Aktivis Senior Sukabumi Tegaskan Pentingnya Menjaga Ruang Demokrasi Tetap Terbuka
Aktivis senior Sukabumi, Rozak Daud, menegaskan pentingnya menjaga ruang demokrasi tetap terbuka.
Penulis: Dian Herdiansyah | Editor: Giri
Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Dian Herdiansyah.
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Aktivis senior Sukabumi, Rozak Daud, menegaskan pentingnya menjaga ruang demokrasi tetap terbuka, khususnya hak masyarakat untuk menyampaikan pendapat di muka umum. Dia mendorong untuk sama-sama menyerukan menjaga kondusivitas dan mewaspadai kelompok provokator yang masuk barisan massa aksi.
"Demonstrasi adalah hak asasi manusia. Itu dijamin oleh konstitusi. Jangan karena situasi nasional sedang tidak baik, lalu hak-hak sipil rakyat dipersempit atas nama ketertiban," tegas Rozak, Senin (1/9/2025).
Ia menekankan, semua pihak sepakat untuk menolak aksi-aksi anarkis dan penjarahan. Namun, dia juga mewanti-wanti agar isu tersebut tidak dijadikan alat propaganda untuk menciptakan kepanikan massal.
"Kita jangan bermain dengan narasi ketakutan. Jangan membuat seolah-olah setiap ada demonstrasi, kota ini dalam keadaan bahaya. Ini cara berpikir yang keliru dan berbahaya," ucap dia.
Sebagai aktivis yang telah lama berkecimpung dalam gerakan, Rozak percaya masyarakat Sukabumi adalah masyarakat yang dewasa dan cinta damai.
Baca juga: Aliansi Mahasiswa Garut Akan Geruduk Gedung DPRD Besok, Ini Waktu Aksinya dan Tuntutan yang Dibawa
Menurutnya, Kota Sukabumi telah dikenal sebagai wilayah yang kondusif. Kondisi itu harus dijaga bersama bukan dengan menekan kebebasan berpendapat, tapi dengan menciptakan ruang aspirasi yang sehat.
"Kalau ruang demonstrasi dibungkam dengan alasan keamanan, lalu di mana letak demokrasi kita? Apakah kita takut pada rakyat sendiri?" ucapnya.
Ia pun menegaskan pentingnya memercayai aparat negara TNI, Polri, dan pemerintah daerah yang memang diberi mandat oleh konstitusi untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Kalau setiap ada demonstrasi langsung muncul narasi kota tidak aman, itu sama saja menyatakan kita tidak percaya pada alat negara. Padahal mereka digaji untuk menjaga kota ini. Masa iya kita meragukan profesionalisme mereka?” ujarnya.
Rozak juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersikap dewasa dalam menyikapi setiap aksi massa.
Demonstrasi yang damai dan tertib adalah bagian dari peradaban demokrasi. Bukan sesuatu yang harus ditakuti, apalagi dimusuhi.
"Jangan takut pada suara rakyat. Yang harus kita takutkan adalah jika rakyat sudah tidak mau bicara apa-apa lagi," kata dia.
Baca juga: DPRD Kota Bandung Bereaksi Disaat Gejolak Unjuk Rasa, Tiga Hal Jadi Perhatian Utama
Berkenaan dengan aksi mahasiswa dan ojek online (ojol) hari ini, Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V Provinsi Jawa Barat meliburkan sekolah mulai dari satuan pendidikan usia dini hingga SMA sederajat.
Begitu juga, para pejabat dilingkungan pemerintahan diimbau tidak menggunakan kendaraan dinas, sebagai upaya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rita Suwadi, dalam apel menekankan pentingnya sinergi lintas instansi untuk menjaga situasi tetap kondusif selama aksi berlangsung.
Aparat diminta untuk menjalankan pengamanan secara humanis, persuasif, dan profesional, namun tetap tegas apabila terjadi potensi gangguan keamanan.
"Pengamanan ini bukan hanya soal menjaga objek, tetapi juga memastikan masyarakat bisa menyampaikan pendapat dengan aman dan tertib," ucap Rita.
Apel kesiapan ini menjadi langkah awal untuk memastikan bahwa seluruh rangkaian pengamanan aksi unjuk rasa dapat berjalan lancar, dengan harapan suasana di Kota Sukabumi tetap damai dan terkendali.
Hari ini, organisasi mahasiswa Cipayung Plus Sukabumi akan menggelar aksi unjuk rasa. Aksi tersebut salah satunya menyikapi tindakan represif aparat kepolisian dalam aksi unjuk rasa yang terjadi di Jakarta.
Mereka juga menyikapi kebijakan pemerintah pusat dan DPR yang dianggap tidak prorakyat.
Berdasarkan hasil konsolidasi bersama, terdapat tiga titik lokasi aksi, yakni Polres Sukabumi Kota, Gedung DPRD, dan Balai Kota Sukabumi. (*)
| Kasus Rantis Brimob Lindas Ojek Online: Tak Ingatkan Komandan, Penumpang Rantis Dihukum Patsus |
|
|---|
| BREAKING NEWS: Polisi Temukan Bukti Aliran Dana Miliaran Rupiah dalam Kasus Demo Ricuh di Jabar |
|
|---|
| Sajian Sambara Dibakar dan Dijarah Saat Demo, Berjuang Bangkit demi 60 Karyawan dan Keluarganya |
|
|---|
| Terluka saat Mengamankan Gelombang Unjuk Rasa di Jawa Barat, 4 Anggota Polri Naik Pangkat |
|
|---|
| Respons Dedi Mulyadi soal Gedung DPRD Jabar Dilempari Sampah usai Dibersihkan Ojol: Nambah Kerjaan |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Massa-memenuhi-halaman-Polres-Sukabumi-Kota-28-Agustus-2025.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.