Nisya Ahmad Soroti Kasus Pemuda Dayeuhkolot Diduga Jadi Korban TPPO di Kamboja

Nisya Ahmad, angkat suara terkait kasus Rizki Nur Fadhilah pemuda asal Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung yang diduga menjadi korban TPPO

Istimewa
NISYA AHMAD - Anggota komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat dari fraksi Partai Amanat Nasional, Nisya Ahmad, angkat suara terkait kasus Rizki Nur Fadhilah yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) di Kamboja. 

TRIBUNJABAR.ID - Anggota komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat dari fraksi Partai Amanat Nasional, Nisya Ahmad, angkat suara terkait kasus Rizki Nur Fadhilah (18), pemuda asal Babakan Cilisung, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, yang diduga menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) setelah terdampar di Kamboja.

Kasus ini mencuat setelah keluarga melaporkan bahwa Rizki yang awalnya mendapat tawaran untuk dikontrak sebagai pemain di sebuah Sekolah Sepak Bola (SSB) di Medan justru dibawa ke luar negeri tanpa kejelasan. Tiga hari setelah keberangkatannya, tepat pada 29 Oktober 2025, keluarga menerima kabar mengejutkan: Rizki sudah berada di Kamboja.

Menyikapi kondisi ini, Nisya Ahmad menyampaikan keprihatinan mendalam sekaligus desakan tegas kepada pemerintah daerah maupun pusat untuk segera bergerak cepat.

“Kita tidak boleh membiarkan satu pun anak muda Jawa Barat jatuh dalam jerat perdagangan orang. Kasus ini harus diusut tuntas. Negara wajib hadir untuk memulangkan Rizki dan memastikan perlindungan penuh bagi keluarganya,” tegas Nisya.

Ia menilai, cara perekrutan yang mengatasnamakan kesempatan emas di dunia olahraga harus menjadi perhatian serius semua pihak. Menurutnya, banyak anak muda di Jawa Barat memiliki mimpi besar, tetapi kerentanan terhadap iming-iming peluang karier sering dimanfaatkan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.

“Modus TPPO semakin berkembang, termasuk melalui jalur olahraga. Ini alarm bahaya bagi kita semua—pemerintah daerah, aparat hukum, hingga lembaga pendidikan dan komunitas olahraga,” tambahnya.

Selain meminta langkah cepat Kementerian Luar Negeri dan kepolisian untuk mengevakuasi serta memulangkan Rizki, Nisya juga menekankan pentingnya edukasi dan pengawasan yang lebih ketat terhadap proses perekrutan calon atlet maupun pekerja.

“Saya meminta Pemrov Jabar, Dispora, dan aparat terkait untuk memperketat verifikasi semua tawaran pelatihan, kontrak, maupun rekruitmen yang menyasar anak muda. Kita tidak boleh lengah,” ujar Nisya.

Legislator Jabar ini memastikan bahwa pihaknya akan melakukan koordinasi dengan lembaga terkait demi memastikan keselamatan Rizki dan mendorong penindakan terhadap para pelaku.

“yang mana ini bukan sekadar satu kasus. Tetapi tentang masa depan generasi muda Jawa Barat. Kita wajib menjaga mereka,” tutup Nisya Ahmad.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved