Serangan Anjing Liar Kembali Terjadi Sebabkan 9 Ekor Domba Peternak Mati, Warga Kian Resah
Serangan anjing liar kembali meresahkan para peternak di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dalam tiga hari terakhir.
Penulis: Padna | Editor: Kemal Setia Permana
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Serangan anjing liar kembali meresahkan para peternak di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Dalam tiga hari terakhir, sedikitnya sembilan ekor domba milik warga tewas dimangsa sekelompok anjing liar dan dua ekor lain mengalami luka serius.
Peristiwa ini terjadi di Desa Langkaplancar, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran. Serangan terjadi secara berturut-turut sejak Selasa, 29 Juli 2025 hingga Jumat 1 Agustus 2025 pagi.
Relawan Tagana Kabupaten Pangandaran yang dombanya menjadi korban, Ali Murdani, mengatakan, hewan buas anjing liar itu menyerang kandang domba milik warga di beberapa titik berbeda.
Baca juga: Pesta Biru Malam Ini akan Diwarnai Kejutan Perkenalan Eks Chelsea? Bobotoh Cek Kemungkinannya
Ciri-ciri anjing liar yang menyerang domba yakni, berwarna coklat, putih polos, putih totol coklat susu, dan hitam pekat.
"Anjing-anjing itu terlihat berjumlah sekitar enam ekor. Empat ekor masuk ke kandang dan dua lainnya menunggu di luar saat kejadian di kandang saya," ujar Ali kepada Tribun Jabar melalui WhatsApp, Sabtu (2/8/2025) pagi.
Serangan pertama terjadi pada Selasa (29/7) sekitar pukul 09.30 WIB di kandang milik Enur yang menyebabkan satu ekor domba tewas.
Kejadian serupa kembali terulang Rabu (30/7) di kandang Abdul Holik. Kemudian satu ekor domba alami luka di bagian leher dan perut.
"Di hari yang sama, serangan berlanjut ke kandang domba saya sekitar pukul 13.30 WIB. Lima ekor domba mati di tempat akibat terkaman anjing-anjing liar itu," katanya.
Pada Jumat (1/8/2025) pagi pukul 07.30 WIB, dua ekor domba milik Sarin warga Dusun Girikarya RT 04 RW 01 kembali menjadi korban.
• Teror Anjing Liar Kembali Landa Langkaplancar Pangandaran, Peternak Minta Bantuan Perbakin
Hingga kini, pemilik dari anjing-anjing itu belum diketahui dan keberadaan mereka masih menjadi ancaman.
Pemerintah Desa Langkaplancar dan Desa Mekarwangi pun sudah melaporkan kejadian tersebut dan sudah berkoordinasi dengan Tim Perbanking Kabupaten Pangandaran untuk segera melakukan penanganan.
"Kita sebagai peternak berharap, ada upaya tindakan cepat agar segera dapat dilakukan mencegah jatuhnya korban hewan ternak lainnya," ucap Ali.
Ciri Anjing Liar
Berdasarkan ringkasan AI, anjing liar, atau anjing yang hidup bebas dan tidak memiliki pemilik, memiliki beberapa ciri khas. Mereka umumnya menunjukkan rasa takut terhadap manusia, seringkali berkelompok, dan mencari makan di tempat-tempat seperti sampah.
Secara fisik, anjing liar mungkin memiliki ciri-ciri yang mirip dengan anjing domestik, tetapi ada beberapa perbedaan, seperti jumlah jari kaki dan bentuk moncong serta gigi.
Berikut adalah beberapa ciri-ciri anjing liar yang lebih detail:
Ciri Fisik:
- Jejak kaki: Jejak anjing liar mungkin mirip dengan anjing domestik, tetapi biasanya hanya memiliki empat jari di kaki depan, tanpa jari kelima dan cakar embun yang sering ada
- Moncong dan gigi: Anjing liar cenderung memiliki moncong yang lebih pendek dan jumlah gigi yang lebih sedikit dibandingkan dengan anjing domestik atau serigala.
- Bulu: Warna bulu anjing liar bisa bervariasi, tetapi umumnya cokelat muda hingga cokelat tua, dengan tanda seperti topeng di sekitar mata dan garis-garis di kaki.
- Bentuk Tubuh: Anjing liar memiliki bentuk tubuh yang khas, dengan mata merah, telinga besar dan bulat, serta ekor dengan ujung yang agak pendek dan berbulu.
- Perilaku dan Kebiasaan:
- Takut pada manusia:
- Hidup berkelompok:
- Anjing liar sering terlihat berkelompok, yang membantu mereka dalam berburu dan bertahan hidup. (*)
Respons Dedi Mulyadi Dikritik "Eceu Gacor" Pangandaran soal SE Gerakan Sapoe Sarebu: Cabut Jangan? |
![]() |
---|
Memprihatinkan! Jembatan Gantung Anyaman Bambu di Pangandaran Rusak Parah, Warga Terancam Terisolasi |
![]() |
---|
LPSK Ungkap Masalah Serius di Jabar: 1.782 Permohonan Perlindungan, Kekerasan Seksual Anak Tertinggi |
![]() |
---|
Polres Pangandaran Berlakukan Rapid Test pada MBG Sebelum Didistribusikan ke Sekolah |
![]() |
---|
Antisipasi Masyarakat Miskin Terlibat Masalah Hukum, 93 Desa di Pangandaran Bentuk Posbakum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.