Memprihatinkan! Jembatan Gantung Anyaman Bambu di Pangandaran Rusak Parah, Warga Terancam Terisolasi
Pantauan Tribun Jabar Rabu 8 Oktober 2025 sekitar pukul 10.00 WIB, jembatan gantung yang dibangun dari anyaman bambu ini rapuh
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Belum tersentuh pemerintah, masyarakat di Kabupaten Pangandaran mengeluhkan kondisi jembatan gantung yang sudah lama rusak.
Jembatan ini tepatnya berada di Dusun Mungganggondang RT 06/04, Desa Purbahayu, Kecamatan Pangandaran.
Pantauan Tribun Jabar Rabu 8 Oktober 2025 sekitar pukul 10.00 WIB, jembatan gantung yang dibangun dari anyaman bambu ini sudah dalam kondisi rapuh dan sudah tidak layak menjadi akses masyarakat.
Tiang dan anyaman bambu jembatan yang memiliki panjang sekitar 30 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 3 meter itu sudah sangat keropos.
Seorang warga Dusun Mungganggondang, Encuk Sukandi (50) mengeluhkan kondisi jembatan bambu yang kini sudah rusak.
"Karena, jembatan ini akses penting kita untuk aktivitas sehari hari seperti bertani dan anak sekolah," ujar Encuk kepada Tribun Jabar di lokasi jembatan bambu di Dusun Mungganggondang, Rabu pagi.
Baca juga: Polres Pangandaran Selidiki Insiden 8 Siswa Jatuh ke Sungai dari Jembatan Gantung
Ketua RT setempat, Sukaya, mengatakan, kondisi jembatan rusak dan rapuh ada sekitar tiga bulan. Sementara tidak dimanfaatkan untuk akses menyebrang itu ada sekitar sebulan. "Karena, kondisinya semakin rusak," katanyam
Memang, kata Ia, dulu pernah mengajukan permohonan pembangunan jembatan ke pihak pemerintah, namun belum terealisasim
"Ada sekitar dua kali kita ajukan, tapi belum ada respon," ucap Sukaya.
Sebelum rusak, jembatan ini dulu dibangun pada tahun 2019 untuk mendukung akses pertanian, anak sekolah, ibadah sholat jumatan, dan lainnya.
Selain untuk akses masyarakat di Dusun Mungganggondang, jembatan ini juga akses antar Desa yang menghubungkan Desa Purbahayu dan Desa Sukahurip.
"Jembatan gantung dari anyaman bambu ini dibangun dua kali itu hasil gerakan swadaya masyarakat. Kalau dari pemerintah itu belum ada," ujarnya.
Karena kondisi jembatan gantung ini rusak, untuk askes sementara ini harus melewati sungai ke bawah jembatan.
"Kalau banjir, ya tidak bisa dilewati, itu kita harus mutar jalan sekitar 3 kilometer ke arah Desa Sukahurip," kata Sukaya.
Dengan kondisi jembatan bambu yang sudah tidak layak, banyak masyarakat yang berharap agar secepatnya ada bantuan dari pemerintah maupun pihak lainnya.
"Mudah mudahan kang, ada perhatian dari pemerintah, karena jembatan ini sangat penting untuk akses kita," ujarnya. *
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
LPSK Ungkap Masalah Serius di Jabar: 1.782 Permohonan Perlindungan, Kekerasan Seksual Anak Tertinggi |
![]() |
---|
Meteor yang Jatuh di Laut Jawa Ternyata Juga Terlihat dari Pangandaran, Ini Kesaksian Warga |
![]() |
---|
Polres Pangandaran Selidiki Insiden 8 Siswa Jatuh ke Sungai dari Jembatan Gantung |
![]() |
---|
Jembatan Gantung Nengklok Pangandaran Dipasangi Police Line Usai Insiden 8 Siswa Jatuh ke Sungai |
![]() |
---|
Waspada Bahaya Narkoba, Karang Taruna di Sindangwangi Pangandaran Keliling Edukasi Remaja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.