Respons Dedi Mulyadi Dikritik "Eceu Gacor" Pangandaran soal SE Gerakan Sapoe Sarebu: Cabut Jangan?
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan tanggapan atas kritik yang disampaikan oleh ASN Pangandaran yang dikenal Eceu Gacor.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
TRIBUNJABAR.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memberikan tanggapan atas kritik yang disampaikan oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) asal Pangandaran, yang dikenal dengan julukan 'Eceu Gacor', terkait program Gerakan Sapoe Sarebu.
Dedi Mulyadi menegaskan, surat edaran terkait gerakan solidaritas di lingkungan ASN bukanlah kewajiban yang mengikat, melainkan dorongan untuk memperkuat gotong royong yang sudah ada.
Penegasan itu disampaikan Dedi saat bertemu langsung dengan Eceu Gacor.
Sebelumnya, Eceu Gacor mengkritik kebijakan Dedi Mulyadi terkait ajakan ke masyarakat untuk menyisihkan uang Rp 1.000 hingga ke tingkat RT/RW.
Ia mengunggah pendapatnya di media sosial, karena tidak setuju dengan ajakan tersebut.
Selain itu, ia juga meminta Gubernur Jabar tersebut untuk mencabut surat edaran yang telah diterbitkan.
"Saya sudah bertemu dengan Eceu Gacor," kata Dedi kepada ASN tersebut dalam rekaman video yang diunggahnya, Rabu (8/10/2025).
Baca juga: ASN Hingga Kades Dilibatkan, Poe Ibu di Purwakarta Berpotensi Kumpulkan Rp12,5 Juta Sehari
"ASN di Kecamatan Pangandaran sebagai Kasie PMD," jawab ASN tersebut.
Lebih lanjut, Dedi pun bertanya, apakah surat edaran tersebut perlu dicabut atau tidak.
"Sudah ketemu saya. Jadi surat edarannya (SE) cabut jangan?" kata Dedi sambil tertawa dalam pertemuan tersebut.
"Enggak, Pak, sudah ada penjelasan dari Bapak," jawab ASN tersebut.
Menurut Dedi gerakan Rp 1.000 sehari, Beas Perelek, Jimpitan, dan lain sebagainya itu diluncurkan untuk membantu masyarakat ayang kurang beruntung.
Selain itu, bila di daerah terdapat gerakan yang serupa, mantan Bupati Purwakarta itu mendukung hal tersebut sehingga dampaknya bisa semakin dirasakan oleh masyarakat.
"Silakan saja jalan," kata Dedi.
Ia menegaskan, surat edaran itu tidak perlu ditafsirkan secara keliru, tetapi untuk memperkuat gerakan sosial yang sudah ada dan membangun yang belum ada.
Gubernur Jawa Barat
Eceu Gacor
Dedi Mulyadi
Aparatur Sipil Negara
Pangandaran
Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu
surat edaran
Memprihatinkan! Jembatan Gantung Anyaman Bambu di Pangandaran Rusak Parah, Warga Terancam Terisolasi |
![]() |
---|
Respons Dedi Mulyadi soal Getok Tarif Parkir Rp30 Ribu di Kota Bandung, Berharap yang Terakhir |
![]() |
---|
Program Rereongan Sapoe Sarebu Belum Berlaku di Cirebon, Wali Kota Mau Kaji Dulu |
![]() |
---|
LPSK Ungkap Masalah Serius di Jabar: 1.782 Permohonan Perlindungan, Kekerasan Seksual Anak Tertinggi |
![]() |
---|
Nominal yang Akan Terkumpul Jika ASN Ikuti Program Dedi Mulyadi Seribu Sehari Bisa Capai Miliaran |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.