Viral Menu MBG di Depok Hanya Berisi 3 Iris Kentang dan Pangsit Goreng, BGN Langsung Investigasi

Makan Bergizi Gratis (MBG) di Depok, Jawa Barat, ini mendadak viral karena hanya berupa 3 iris kentang rebus dan satu pangsit goreng.

Tribunnews.com/Ist
MENU MBG VIRAL - Potret menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Depok yang viral, Selasa (7/10/2025). Menu terdiri dari 3 iris kentang rebus, 1 pangsit goreng, wortel rebus, jeruk, dan saus tomat, 

TRIBUNJABAR.ID - Makan Bergizi Gratis (MBG) di Depok, Jawa Barat, ini mendadak viral.

Seperti biasa, menu MBG yang viral ini karena menampilkan sisi negatif yang diduga tidak sesuai dengan standardisasi yang telah ditentukan.

Betapa tidak, menu MBG di Depok ini viral karena berisi makanan yang hanya berupa tiga iris kentang rebus dan satu pangsit goreng.

Menu tersebut disajikan dalam wadah ompreng stainless, dilengkapi beberapa iris wortel rebus, satu buah jeruk, dan satu sachet saus tomat.

Unggahan foto itu viral di media sosial dan memicu kritik terhadap kualitas layanan gizi anak sekolah.

Publik pun mempertanyakan kelayakan gizi dari menu MBG di Depok ini.

Baca juga: Operasi Penyelamatan Korban Ponpes Al Khoziny Ditutup, Perwakilan Pihak Pondok Buka Suara

Menanggapi viralnya unggahan tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) menurunkan Tim Investigasi Independen ke Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Mampang 1 Depok pada Selasa (7/10/2025).

Menu yang disajikan saat inspeksi terdiri dari pangsit goreng berisi tahu, telur, dan ayam, kentang rebus, wortel rebus, pisang, dan saus tomat.

“Pangsit goreng itu sesungguhnya tidak hanya kulit pangsit, namun juga berisi tahu, telur, dan ayam,” ujar Raniah Salsabila, anggota Tim Investigasi BGN.

Raniah menjelaskan bahwa penggunaan kentang sebagai pengganti nasi dilakukan untuk mengurangi sisa makanan terbuang (food waste), yang sebelumnya banyak berasal dari nasi dan sayur.

“Kami meninjau kesesuaian menu yang beredar di media dengan yang didistribusikan ke sekolah pada Senin, 6 Oktober,” tambahnya.

Tim menyimpulkan bahwa meski tampilan menu tampak sederhana, kandungan protein dan karbohidrat tetap ada.

Namun, BGN tetap merekomendasikan evaluasi menu dan porsi makanan agar lebih sesuai dengan kebutuhan gizi anak sekolah.

Sementara itu Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menegaskan bahwa setiap SPPG wajib mematuhi prosedur yang standar dan memenuhi tingkat kecukupan gizi yang telah ditetapkan.

“SPPG harus menjadi garda terdepan dalam menjaga mutu layanan gizi. Setiap dapur wajib memastikan menu yang disajikan tidak hanya aman dan higienis, tetapi juga memenuhi komposisi gizi yang cukup bagi penerima manfaat,” kata Hida.

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved