Polres Pangandaran Berlakukan Rapid Test pada MBG Sebelum Didistribusikan ke Sekolah
Kapolres Pangandaran, AKBP Andri Kurniawan, memastikan memberlakukan standar kehigienisan yang ketat terhadap SPPG binaan Polres Pangandaran.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Kapolres Pangandaran, AKBP Andri Kurniawan, memastikan memberlakukan standar kehigienisan yang ketat terhadap Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) binaan Polres Pangandaran.
SPPG yang dikelola Polres Pangandaran menyalurkan 2.400 porsi Makan Bergizi Gratis (MBG) ke-27 sekolah di wilayah Kecamatan Sidamulih, Kabupaten Pangandaran. Penyaluran dilakukan untuk siswa mulai dari jenjang SD hingga SMA.
Andri mengatakan, satu di antara prosedur standar kehigienisan yang diterapkan adalah rapid test terhadap makanan MBG sebelum dibagikan kepada siswa.
"Sebelum dikirimkan kepada para siswa, wajib dilakukan rapid test terlebih dahulu untuk memastikan makanan tersebut layak konsumsi," ujar Andri kepada wartawan di Sidamulih, Selasa (7/10/2025).
Baca juga: Antisipasi Masyarakat Miskin Terlibat Masalah Hukum, 93 Desa di Pangandaran Bentuk Posbakum
Ia menegaskan, pengawasan ketat dilakukan untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan yang diberikan kepada siswa.
Pihaknya pun sudah membentuk grup koordinasi bersama koordinator wilayah untuk memantau proses distribusi di lapangan.
Kepala Dinas Kelautan, Perikanan, dan Ketahanan Pangan Kabupaten Pangandaran, Soleh, menyatakan, SPPG binaan Polres Pangandaran bisa menjadi percontohan dalam pengelolaan dapur makanan bergizi.
"Terutama dari sisi standar operasional pelayanan dan higienitas makanan yang sangat diperhatikan," ucap Soleh.
Baca juga: Sejumlah IRT di Pangandaran Keberatan dengan Gerakan Poe Ibu: Ripuh Lah
Menurutnya, Program MBG harus diawasi secara menyeluruh oleh semua pihak agar benar-benar sampai ke tangan siswa yang membutuhkan.
"Semoga program ini bisa mencetak generasi emas Indonesia di masa depan," ujarnya. (*)
Desentralisasi Dapur SPPG Bisa Jadi Solusi Atasi Krisis MBG di Tanah Air |
![]() |
---|
MBG di SDN 4 Pasirhalang Sukabumi Berhenti Sementara, SPPG Sebut Bukan karena Banyak Komplain |
![]() |
---|
Antisipasi Masyarakat Miskin Terlibat Masalah Hukum, 93 Desa di Pangandaran Bentuk Posbakum |
![]() |
---|
Sekda Sukabumi Minta SPPG MBG Pakai Barang Lokal Setelah Pedagang di Pasar Menjerit Omzet Turun |
![]() |
---|
Sejumlah IRT di Pangandaran Keberatan dengan Gerakan Poe Ibu: Ripuh Lah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.