Kisah Perjuangan Tembus Perguruan Tinggi
Sosok Dirga, Anak Tukang Bubur Diterima UGM Gara-gara Tenis, Ortu Diam-diam Datang saat Seleksi
Kisah seorang anak tukang bubur yang berhasil diterima Universitas Gadjah Mada (UGM), tengah mencuri perhatian publik.
Penulis: Salma Dinda Regina | Editor: Salma Dinda Regina
Dari pengalaman-pengalaman itu, tumbuh keinginan untuk memahami manusia lebih dalam.
“Saya ingin tahu kenapa seseorang bisa merasa cemas, kuat, atau bahagia. Psikologi bukan cuma soal teori, tapi bagaimana kita bisa menyentuh hati dan membantu orang lain memahami dirinya,” jelasnya.
Terharu Diterima di UGM
Momen diterim di UGM pun menjadi peristiwa yang mengharukan dan tidak akan dilupakan.
Ketika sedang menjalani seleksi, kedua orang tuanya datang diam-diam memberikan dukungan langsung di pinggir lapangan.
“Saya lagi latihan, tiba-tiba lihat Mama udah ada di pinggir lapangan. Saya kaget, ternyata mereka datang tanpa kabar. Itu bentuk cinta tidak banyak kata, tapi sangat terasa,” katanya.
Baca juga: Sosok Zazkia Anak Sopir di Bogor Raih Beasiswa di Singapura & Kanada, Belajar Bahasa Inggris Sendiri
Bagi ayah dan ibunya, keberhasilan Dirga masuk UGM merupakan pencapaian besar mereka sebagai orang tua.
Mereka menyadari bahwa pendidikan adalah bekal terpenting untuk masa depan anak-anak. Tidak sedikit air mata yang tumpah saat pengumuman keluar.
Epi Yandri mengaku menangis saat melihat pengumuman Dirga lolos UGM.
“Kami menangis waktu melihat pengumumannya. Rasanya luar biasa, seperti semua perjuangan terbayar lunas,” ungkap Epi Yandri.
Meski sempat khawatir melihat kesibukan anaknya, mereka tetap percaya bahwa Dirga mampu menjaga keseimbangan antara akademik dan aktivitas luar. Keberhasilan ini juga mereka harapkan menjadi inspirasi bagi anak-anak mereka yang lain. Dukungan penuh terus mereka berikan, tanpa syarat.
“Pendidikan itu nomor satu. Kami ingin anak-anak kami jadi generasi yang lebih baik dari kami,” tambah Kuswandari.
Kini, Dirga pun menatap masa depannya dengan semangat dan keyakinan.
Ia menargetkan lulus tepat waktu dan ingin melanjutkan studi hingga ke jenjang tinggi.
“Saya ingin membuktikan bahwa anak dari latar belakang sederhana pun bisa punya mimpi besar dan mewujudkannya. Terima kasih UGM atas kesempatan ini. Semoga saya bisa membawa nama baik kampus dimanapun saya melangkah,” tutupnya penuh semangat.
Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.
| Kisah Windy Penjual Jagung Bakar yang Raih Beasiswa PTN: Pagi Kuliah Hukum, Malam Berjuang Cari Uang |
|
|---|
| Dibesarkan Kakek-Nenek, Tegar Tak Menyangka Bisa Kuliah Kedokteran Gratis & Raih IPK Sempurna di UGM |
|
|---|
| Kisah Kembar Devi-Desi Anak Buruh Tani Lolos Beasiswa S2 ke Australia, Pernah Jadi SPG Demi Kuliah |
|
|---|
| Curhat Driver Ojol Tak Menyangka Anaknya Lolos Beasiswa Kedokteran, Arief: Doa Kami Tembus Langit |
|
|---|
| Sosok Devon Kei Enzo Jadi Mahasiswa Kampus Top Australia di Usia 15 Tahun, Punya Prestasi Luar Biasa |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/Dirga-Lolos-UGM.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.