Kisah Perjuangan Tembus Perguruan Tinggi

Sosok Dirga, Anak Tukang Bubur Diterima UGM Gara-gara Tenis, Ortu Diam-diam Datang saat Seleksi

Kisah seorang anak tukang bubur yang berhasil diterima Universitas Gadjah Mada (UGM), tengah mencuri perhatian publik.

Dok. UGM
LOLOS UGM - Kisah seorang anak tukang bubur bernama Dirga yang berhasil diterima Universitas Gadjah Mada (UGM), tengah mencuri perhatian publik. 

TRIBUNJABAR.ID - Kisah seorang anak tukang bubur yang berhasil diterima Universitas Gadjah Mada (UGM), tengah mencuri perhatian publik.

Sosok anak tukang bubur itu adalah Dirgantara Fath Sulthan Alif.

Kecintaan Dirga, sapaan akrabnya, untuk menekuni tenis ternyata mampu membawayan bisa berprestasi dalam berbagai kejuaraan bahkan mampu membawanya bisa kuliah di kampus impian.

Ia tekun berlatih olahraga tenis lapangan sejak usia 9 tahun.

Berkat ketekunannya, kini ia masuk kuliah di Prodi Psikologi melalui jalur Penelusuran Bibit Unggul Bepretasi atau PBUB UGM Olahraga.

Pemuda asal Purwokerto ini menunjukkan bahwa kombinasi antara dedikasi dan prestasi mampu membuka pintu ke kampus terbaik di Indonesia.

“Saya mulai serius menekuni tenis sejak kelas 3 SD. Saat itu saya sadar, minat ini bukan sekadar hobi, tapi potensi yang harus diasah,” ujar Dirga, dilansir dari laman UGM, Selasa (29/7/2025).

Baca juga: Sosok Firji, Siswa SMA Sekaligus Kurir Jadi Paskibraka Nasional, Keluarga dan Tetangga Menangis Haru

Lantas, bagaimanakah sosok Dirga?

Dirga adalah anak kedua dari tiga bersaudara yang tumbuh dalam keluarga dengan nilai-nilai ketulusan dan kerja keras.

Ayahnya, Epi Yandri (51), bekerja sebagai buruh jasa dan tukang bubur ayam.

Sementara sang ibu, Kuswandari adalah seorang ibu rumah tangga.

Dirga mengatakan, orang tuanya selalu mendukung pendidikan anak-anaknya.

Bahkan, sang ayah pernah menjual vespa kesanagan demi pendidikan anaknya tersebut.

“Mama dan Papa mungkin tidak bisa banyak bantu secara materi, tapi mereka selalu ada. Saya tahu banyak hal yang mereka korbankan. Papa bahkan pernah jual Vespa kesayangannya demi pendidikan kami,” ujar Dirga.

Ia mulai menjalani latihan tenis secara rutin dan konsisten.

Semangatnya pun membuat perkembangan kemampuannya kian tajam.

“Pertandingan pertama saya di tingkat provinsi saat kelas 5 SD, dan sejak itu saya merasa mungkin jalan saya memang di tenis,” tuturnya.

Nama Dirga semakin dikenal setelah meraih sejumlah prestasi membanggakan.

Ia menjadi juara 3 nasional di Amman Mineral Junior Tennis Championship 2019, juara 2 Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Jawa Tengah 2023, juara 1 POPDA Jawa Tengah 2024.

Baca juga: Dulu Sempat Kuliah di Bandung, Novia Kini Bakal S2 di 4 Negara Pakai Beasiswa, Termasuk di Malta

Ia juga meraih juara 2 nasional di Irawati Moerid Tennis Championship 2025.

“Saya percaya pendidikan itu prioritas, tapi saya juga ingin berkembang di luar kelas. Jadi setiap jeda waktu saya manfaatkan untuk ikut latihan, rapat organisasi, atau program volunteer,” katanya.

Dirga Aktif Organisasi

Di sekolah, Dirga dikenal sosok yang aktif dan mudah bergaul.

Ia juga tergabung dalam OSIS, Paskibra, basket, serta dipercaya menjadi brand ambassador pelajar selama enam bulan. Seluruh aktivitas itu dikerjakannya selaras dengan komitmen akademik. Baginya, pengembangan diri tidak terbatas ruang kelas. 

“Saya belajar mencuri waktu, memanfaatkan jeda antar-kegiatan seefektif mungkin. Bahkan saat jadi brand ambassador, saya bisa belajar mengembangkan diri tanpa meninggalkan identitas saya sebagai pelajar,” ujarnya.

Perhatian Dirga terhadap isu sosial juga terlihat dari keterlibatannya dalam Forum Anak Banyumas.

Ia mengambil bagian dalam program Banyumas Kids Takeover, dan berperan sebagai sekretaris forum. Dari sana, ia mendapat ruang untuk memahami dinamika masyarakat lebih dalam. 

“Yang paling berkesan adalah saat kami berinteraksi dengan teman-teman dari SLB (Sekolah Luar Biasa). Dari sana saya belajar bagaimana pentingnya empati dan memahami orang lain dengan kondisi yang berbeda,” kenangnya.

Adapun, minatnya terhadap Psikologi tumbuh seiring perjalannya sebagai atlet.

Ia merasakan langsung bagaimana pikiran berpengaruh besar terhadap performa dan ketahanan mental.

Dari pengalaman-pengalaman itu, tumbuh keinginan untuk memahami manusia lebih dalam. 

“Saya ingin tahu kenapa seseorang bisa merasa cemas, kuat, atau bahagia. Psikologi bukan cuma soal teori, tapi bagaimana kita bisa menyentuh hati dan membantu orang lain memahami dirinya,” jelasnya.

Terharu Diterima di UGM

Momen diterim di UGM pun menjadi peristiwa yang mengharukan dan tidak akan dilupakan.

Ketika sedang menjalani seleksi, kedua orang tuanya datang diam-diam memberikan dukungan langsung di pinggir lapangan.

“Saya lagi latihan, tiba-tiba lihat Mama udah ada di pinggir lapangan. Saya kaget, ternyata mereka datang tanpa kabar. Itu bentuk cinta tidak banyak kata, tapi sangat terasa,” katanya.

Baca juga: Sosok Zazkia Anak Sopir di Bogor Raih Beasiswa di Singapura & Kanada, Belajar Bahasa Inggris Sendiri

Bagi ayah dan ibunya, keberhasilan Dirga masuk UGM merupakan pencapaian besar mereka sebagai orang tua.

Mereka menyadari bahwa pendidikan adalah bekal terpenting untuk masa depan anak-anak. Tidak sedikit air mata yang tumpah saat pengumuman keluar.

Epi Yandri mengaku menangis saat melihat pengumuman Dirga lolos UGM.

“Kami menangis waktu melihat pengumumannya. Rasanya luar biasa, seperti semua perjuangan terbayar lunas,” ungkap Epi Yandri. 

Meski sempat khawatir melihat kesibukan anaknya, mereka tetap percaya bahwa Dirga mampu menjaga keseimbangan antara akademik dan aktivitas luar. Keberhasilan ini juga mereka harapkan menjadi inspirasi bagi anak-anak mereka yang lain. Dukungan penuh terus mereka berikan, tanpa syarat. 

“Pendidikan itu nomor satu. Kami ingin anak-anak kami jadi generasi yang lebih baik dari kami,” tambah Kuswandari.

Kini, Dirga pun menatap masa depannya dengan semangat dan keyakinan.

Ia menargetkan lulus tepat waktu dan ingin melanjutkan studi hingga ke jenjang tinggi.

“Saya ingin membuktikan bahwa anak dari latar belakang sederhana pun bisa punya mimpi besar dan mewujudkannya. Terima kasih UGM atas kesempatan ini. Semoga saya bisa membawa nama baik kampus dimanapun saya melangkah,” tutupnya penuh semangat.

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.

 

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved