Gagal Masuk Jurusan Gizi, Mahasiswi UPI Ini Justru Temukan Diri Lewat Sastra

Setelah banyak kegagalan, Niska memutuskan untuk membuka hati pada bidang yang sejak kecil sudah ia sukai membaca dan menulis.

Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
tribunjabar.id / Nappisah
Niska Alfina Saniya, Mahasiswi UPI yang baru saja terbitkan sebuah karya berjudul buku prosa 'Kita Sudah Tidak di Sana'. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG — Bagi Niska Alfina Saniya (23), menulis bukan sekadar hobi. Ia adalah bentuk paling jujur dalam mengungkapkan perasaan. 

Perempuan asal Banjaran, Kabupaten Bandung ini merupakan mahasiswi tingkat akhir jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI, sekaligus menapaki awal perjalanan sebagai penulis muda yang telah menerbitkan karya perdananya dalam bentuk buku prosa liris berjudul Kita Sudah Tidak di Sana.

“Aku tuh dari SD sudah biasa nulis di buku diary. Tempat paling aman buat cerita, ya cuma lewat tulisan,” kata Niska, saat berbincang dengan Tribunjabar.id, Senin (21/7/2025). 

Uniknya, jurusan yang kini begitu ia cintai sebenarnya bukan pilihan utama. Saat pertama kali mendaftar kuliah, Niska sempat mengejar jurusan teknik pangan dan ilmu gizi. 

“Pokoknya semua kampus aku daftar ilmu gizi. Sampai aku gap year, tapi ditolak terus,” ujarnya. 

Setelah banyak kegagalan, Niska memutuskan untuk membuka hati pada bidang yang sejak kecil sudah ia sukai membaca dan menulis.

Keputusan itu ia ambil bukan dengan tergesa.

“Aku mulai mikir, jangan-jangan aku justru harus pilih yang aku suka, bukan yang hanya kelihatan keren,” ujarnya.

Ketertarikan Niska pada dunia sastra bukan hal baru. Sejak duduk di bangku MTs hingga MA di Pesantren Persis 31 Banjaran, ia kerap mengikuti lomba baca puisi. Dari puisi Khairil Anwar sampai sajak Sunda, Niska menyabet berbagai penghargaan, termasuk juara se-Bandung Raya.

Dulu, ketika guru-guru menilai Niska menonjol di bidang sastra karena sering mengikuti lomba baca puisi, mereka kerap menduga ia akan kuliah di jurusan sastra. Tapi Niska waktu itu menolak dengan tegas. 

“Aku jawab, ‘Enggak, Bu. Itu mah aku suka doang. Hobi aja. Aku enggak akan jadikan jurusan untuk kuliah," kata dia.

Namun waktu dan pengalaman membuktikan sebaliknya. 

“Ya mungkin juga karena doa-doa dari guru-guru, ya. Pada akhirnya aku memilih sesuatu yang dulu aku kira bukan aku banget. Tapi justru sekarang jadi hal yang sangat-sangat aku syukuri,” ucapnya.

Apalagi setelah akhirnya ia berhasil menerbitkan buku perdana. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved