Dedi Mulyadi Terjunkan Psikolog di Kasus Siswa SMA Garut yang Akhiri Hidup, Singgung Peran Guru BK

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turut menerjunkan psikolog untuk mencari penyebab kematian siswa SMA di Garut yang dibully, singgung peran Guru BK.

|
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Hilda Rubiah
Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel
SISWA AKHIRI HIDUP: Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kiri) melakukan mediasi antara orngatu korban P (16) siswa SMA di Garut yang mengakhiri hidup diduga jadi korban bully, dengan sejumlah guru dan wali kelas korban (kanan). - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turut menerjunkan psikolog untuk mencari penyebab kematian siswa SMA di Garut yang dibully, singgung peran Guru BK. 

TRIBUNJABAR.ID - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi turut menerjunkan psikolog untuk mencari penyebab kematian siswa SMA di Garut yang dibully.

Selain polisi, psikolog juga turut mendalami kasus pelajar 16 tahun yang mengakhiri hidup diduga jadi korban bully tersebut.

Dedi Mulyadi juga menyinggung peran Guru BK di lingkungan sekolah.

Hingga saat ini investigasi dan penyelidikan kasus kematian P (16) siswa SMAN 6 Garut tersebut masih dilakukan.

Bahkan rencananya, pada Rabu pekan ini, tim yang menangani akan mengumumkan kesimpulan dari hasil investigasinya.

Baca juga: Cerita dan Pengakuan Guru Fisika yang Sebut Siswa Garut ABK hingga Akhiri Hidup, Ayah Korban Gemetar

"Semoga dalam hari Rabu sudah selesai, sudah rampung kita sudah buat kesimpulan," ujar Dedi Mulyadi di Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Sabtu (19/7/2025). 

Kemudian, Gubernur Jawa Barat itu mengungkap bahwa dalam mengungkap kasus kematian siswa SMA di Garut itu diterjunkan psikolog.

Ia pun menjelaskan alasan menerjunkan psikolog tersebut lantaran kasus kematian siswa SMA di Garut yang mengakhiri hidup itu diduga ditemukan faktor lain selain bully.

Ia menduga ada faktor lainnya yang diduga menjadi penyebab korban sampai nekat mengakhiri hidup

"Itu peristiwanya bukan peristiwa yang seperti muncul ke permukaan yang hari ini dipahami sebagai bully, tetapi ada aspek yang bersifat kompleks yang menurut saya itu psikologi yang dialami oleh Gen Z hari ini," ujar Dedi Mulyadi.

Selain alasan tersebut, Dedi Mulyadi mengaku sangat khawatir ada kelompok eksternal yang berkontribusi mempengaruhi terjadinya degradasi moral di kalangan remaja sekolah. 

Ditambah lagi, pergaulan remaja yang saat ini semakin memprihatinkan, satu di antaranya akibat dari pengaruh buruk media sosial yang membentuk karakter remaja. 

"Dan dari konten media sosial itulah lahir pengaruh dan terpapar. Jadi yang disebut hari ini, kalau dulu terpapar radikalisme, hari ini ancaman terpapar itu adalah virus yang dikembangkan melalui jaringan-jaringan kemudian menjadi tontonan dan itu membuat pengaruhi termasuk tawuran, pelecehan seksual, seks massal," papar Gubernur Jabar tersebut.

Lebih lanjut, Dedi Mulyadi menyinggung peran Guruk BK.

Ia mengatakan para psikolog nantinya akan menguatkan bimbingan dan konseling yang selama ini hanya ditangani oleh Guru BK saja. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved