Unpad Kini Miliki 7 Guru Besar Baru dari FEB, FISIP, dan FIKOM, Dorong Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Pengukuhan tujuh guru besar itu berlangsung di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri

ISTIMEWA/ DOK. HUMAS UNPAD
PENGUKUHAN GURU BESAR - Prosesi pengukuhan tujuh guru besar Unpad di Graha Sanusi Hardjadinata Unpad Kampus Iwa Koesoemasoemantri, Jalan Dipati Ukur, Kota Bandung, belum lama ini. 

Ia mengatakan, disrupsi teknologi informasi telah mengubah lanskap kekuasaan dan tata kelola politik secara fundamental, karena teknologi tidak hanya menjadi alat bantu, tetapi juga aktor yang membentuk pola relasi sosial, kontrol, hingga pengambilan keputusan.

Bahkan, pihaknya memaparkan, partisipasi politik digital menawarkan peluang untuk membangun tatanan kuasa yang lebih inklusif dan partisipatif.

Selain itu, tantangan kuat bagi Ilmu Politik saat ini adalah memperkuat peran kritisnya dalam memahami dan membingkai ulang kekuasaan digital, bukan sekadar menambahkan isu baru ke dalam kurikulum Ilmu Politik.

"Melalui penggunaan perspektif politik kontemporer, kita akan menelusuri bagaimana teknologi dan kekuasaan saling mempengaruhi dalam membentuk tatanan pengaturan di berbagai dimensi kehidupan manusia," ujar Caroline Paskarina.

Guru Besar bidang Ilmu Literasi Media Digital, Prof Agus Rusmana, menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Membangun Literasi Media Digital sebagai Fondasi Kesejahteraan Masyarakat."

Ia mengakui, literasi media digital merupakan kompetensi esensial yang telah menjadi bagian dari kehidupan, sehingga diperlukan upaya serius melalui pendidikan dan kebijakan publik untuk mendorong literasi media digital di seluruh lapisan masyarakat.

Pasalnya, upaya tersebut untuk menjadikan literasi media digital sebagai fondasi penting bagi kehidupan yang lebih cerdas, aman, dan sejahtera di era digital, karena merupakan kemampuan yang harus dimiliki setiap pengguna media sosial. 

Baca juga: Mahasiswa Unpad Sabet Dua Gelar Juara di National Industrial Robotic Competition 2025

"Diperlukan pendidikan informal dan sosialisasi kepada semua lapisan masyarakat serta penelitian yang hasilnya dijadikan dasar pembuatan kebijakan hingga peraturan pemerintah untuk pengendalian penggunaan media sosial," kata Agus Rusmana.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved