Bukan Cuma Mimpi, Ini 7 Startegi Membeli Rumah Pertama untuk Milenial

Tujuh strategi yang dapat membantu anak muda bergerak lebih dekat ke pintu rumah pertamanya:

Penulis: Nappisah | Editor: Siti Fatimah
istimewa
ILUSTRASI - Resiliensi Pasar Properti Indonesia Didorong Pembeli Rumah Pertama dan Millennial di Q1 2024 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG -  Memiliki rumah sendiri masih menjadi impian bagi banyak generasi muda, khususnya kalangan milenial dan Gen Z. Namun, gaya hidup konsumtif, lonjakan harga properti, dan minimnya literasi keuangan menjadi penghambat utama. 

“Banyak anak muda terjebak dalam gaya hidup FOMO (Fear of Missing Out), di mana prioritas lebih sering tertuju pada pengalaman instan seperti traveling, membeli gadget terbaru, atau mengikuti tren fashion,” ujar Prof. Dr. Farida Titik Kristanti, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Telkom University, Rabu (2/7/2025). 

Tak hanya itu, fenomena “YOLO” (You Only Live Once) yang mengedepankan kesenangan jangka pendek kerap membuat generasi muda menunda rencana investasi jangka panjang, termasuk untuk membeli rumah.

Padahal, di sisi lain, harga properti terus naik dan tak sebanding dengan kenaikan pendapatan mereka.

“Harga rumah tumbuh lebih cepat dari kenaikan gaji. Kalau tidak mulai menyiapkan sejak dini, jaraknya akan semakin jauh,” tambahnya.

Lebih dari itu, ia menyoroti keterbatasan literasi finansial sebagai hambatan mendasar. 

Banyak yang belum mengetahui bagaimana cara menyusun rencana keuangan jangka panjang, menyisihkan dana rutin, hingga memilih instrumen investasi yang tepat.

Untuk mengatasi berbagai tantangan tersebut, Farida menyarankan generasi muda untuk mulai mengambil langkah konkret dan terencana.

Ia merinci tujuh strategi yang dapat membantu anak muda bergerak lebih dekat ke pintu rumah pertamanya:

1. Evaluasi Kondisi Keuangan

Mulailah dengan mencatat semua penghasilan dan pengeluaran harian.

Hitung rasio tabungan terhadap penghasilan, dan usahakan minimal 20 persen dari pendapatan dialokasikan ke tabungan.

2. Tentukan Tujuan Finansial

Tetapkan target rumah yang ingin dibeli baik dari sisi lokasi, tipe, hingga kisaran harga.

Tentukan juga horizon waktu, misalnya ingin membeli rumah dalam jangka waktu 5–10 tahun ke depan.

3. Buat Dana Khusus “Rumah Impian”

Pisahkan dana rumah dari rekening tabungan utama agar tidak tercampur.

Gunakan fitur auto-debit bulanan dari rekening gaji ke rekening khusus rumah agar disiplin menabung.

4. Perbaiki Gaya Hidup Konsumtif

Terapkan konsep minimalisme finansial dengan memprioritaskan kebutuhan dibanding keinginan.

Gunakan pendekatan delayed gratification menunda kesenangan sesaat demi hasil yang lebih besar di masa depan.

5. Pahami Instrumen Investasi yang Sesuai

Gunakan instrumen investasi seperti reksa dana, Surat Berharga Negara (SBN) ritel, deposito, atau emas digital.

Pilihlah sesuai dengan profil risiko dan jangka waktu yang ditargetkan untuk membeli rumah.

6. Manfaatkan Program Pemerintah dan Perbankan

Banyak program KPR subsidi yang ditujukan untuk generasi muda dengan DP ringan dan tenor panjang.

Beberapa bank juga menawarkan skema cicilan khusus milenial dengan bunga tetap yang rendah.

7. Perkuat Literasi Finansial

Ikuti edukasi keuangan melalui komunitas, seminar, atau konten edukatif di media sosial seperti TikTok dan YouTube.

Gunakan aplikasi pengelola keuangan untuk tracking dan budgeting yang lebih disiplin.

Menurut Farida, dengan pendekatan yang terencana, bukan tidak mungkin anak muda bisa memiliki rumah sendiri di usia produktif.

Kuncinya adalah disiplin, prioritas yang tepat, serta keberanian untuk mengubah pola pikir konsumtif menjadi lebih produktif.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved