Longsor Gunung Kuda Cirebon

Gunung Kuda Cirebon 5 Kali Longsor sejak 2015, Kenapa Izin Tambang 2020 Masih Turun? Ini Kata ESDM

Longsor di tambang Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon pada Jumat (30/5/2025) yang menewaskan sedikitnya 19 pekerja menyisakan banyak pertanyaan publik

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
WAWANCARA - Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat, Bambang Tirto Yuliono 

Dua pekerja bernama Tabrodi dan Edi Odong tewas tertimbun, bersama dua ekskavator dan lima dump truck lainnya.

Kemudian, longsor kembali terjadi pada Kamis, 30 September 2021.

Saat itu, masyarakat dikejutkan oleh video material batu alam dan kapur berhamburan, namun tidak ada korban jiwa.

Pada Senin, 19 Juni 2023, longsor besar kembali terjadi. 

Pengelola tambang, Koperasi Al Jariyah, bahkan mengakui bahwa longsor tersebut merupakan bagian dari metode penambangan mereka, dengan teknik “undercutting” atau pengerukan dari bawah tebing.

Dua tahun berselang, Selasa, 11 Februari 2025, longsor kembali terjadi.

Namun tidak menimbulkan korban karena pekerja telah diliburkan.

Hingga akhirnya, tragedi paling mematikan terjadi Jumat, 30 Mei 2025, pukul 10.00 WIB. 

Longsor menimbun tujuh dump truck, tiga ekskavator, dan puluhan pekerja.

Hingga berita ini ditulis, 19 orang tewas, belasan luka-luka, dan 6 lainnya masih tertimbun.

Pihak kepolisian telah menetapkan tersangka dari unsur pengelola tambang.

Sementara itu, proses evakuasi dan pencarian korban masih berlangsung.

Baca juga: Ketua Pansus V DPRD Jabar Evaluasi Total Aktivitas Tambang, Buntut Longsor Galian C Gunung Kuda 

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved