Pemusnahan Bom di Garut Makan Korban

UPDATE Ledakan Bom Kedaluwarsa di Garut, TNI Janji Tak Akan Gunakan Warga Sipil

KSAD juga menyampaikan akan mengevaluasi lokasi pemusnahan amunisi afkir atau bahan peledak.

Editor: Ravianto
Istimewa/ Tangkapan Layar
MENGEJAR LEDAKAN - Viral video sekelompok orang mengendarai motor, ngebut ke titik lokasi ledakan Cibalong di Kabupaten Garut, pada Senin (12/5/2025). TNI memastikan jajarannya tidak akan lagi melibatkan warga dalam kegiatan pemusnahan amunisi. 

"Artinya penggalian lubang kita bisa menggunakan mini backhoe. Pemindahan amunisi atau bahan peledak ke dalam titik penghancuran, kita bisa menggunakan robot bomb yang saya sampaikan tadi," kata dia.

Selain itu, kata dia, KSAD juga menyampaikan akan mengevaluasi lokasi pemusnahan amunisi afkir atau bahan peledak.

Karena selama ini, lanjut dia, hanya ada dua lokasi yang dijadikan tempat pemusnahan amunisi dan bahan peledak afkir yakni di Kecamatan Cibalong Kabupaten Garut Jawa Barat dan Kecamatan Ambal Kebumen Jawa Timur. 

"Yang sudah ada dievaluasi, dievaluasi untuk ke depannya apakah pada tempat yang sama dengan modifikasi konstruksi atau hal-hal yang lain secara teknis, atau ada evaluasi perpindahan tempat," ujarnya. 

"Tapi juga kita menambah (tempat), karena Kepala Staf Angkatan Darat sudah menyampaikan, kita tidak punya titik penghancuran di Sumatera, tidak punya titik penghancuran amunisi afkir di Kalimantan, Sulawesi. Dan tentu itu juga memerlukan pertimbangan itu. Sehingga kalau tadi ditanyakan apakah itu jadi bahan evaluasi berkaitan lokasi, pasti itu menjadi salah satu evaluasi juga yang akan kita laksanakan," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, insiden ledakan tersebut terjadi saat proses pemusnahan bahan peledak afkir atau tak layak pakai di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Senin (12/5/2025).

Sebanyak empat prajurit TNI AD dinyatakan tewas dalam insiden itu.

Mereka adalah Kepala Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Kolonel Cpl Antonius Hirmawan, Kepala Seksi Administrasi Pergudangan Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD Mayor Cpl Anda Rohanda, dan dua orang anggota Gudang Pusat Amunisi III Pusat Peralatan TNI AD yaitu Kopda Eri Priambodo dan Pratu Apriu Seriawan.

Selain itu sembilan warga sipil yang juga tewas dalam insiden tersebut yakni Agus, Ipan, Anwar, Iyus, Iyusrizal, Toto, Rusdiawan, Dadang, dan Endang.(*)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved