Pemusnahan Bom di Garut Makan Korban

Penampakan Boks Bekas Amunisi Dekat Rumah Korban Ledakan di Garut, Tergeletak di Pinggir Warung

Boks amunisi juga ternyata ada di samping warung milik warga sekitar. Boks berbahan kayu dan bertulisan Amunisi kaliber 105 MM

Penulis: Jaenal Abidin | Editor: Seli Andina Miranti
Tribun Priangan/ Jaenal Abidin
BOKS BEKAS AMUNISI - Penampakan Boks diduga bekas amunisi tersimpan dekat bangunan kosong milik warga di Jalan Cikaengan Pameungpeuk, Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Rabu (14/5/2025). 

Laporan wartawan TribunPriangan.com, Jaenal AbidinĀ 

TRIBUNJABAR.ID, GARUT - Penampakan boks yang diduga bekas tempat amunisi bahan peledak tersimpan di sebuah bangunan kosong di Jalan Cikaengan Pameungpeuk, Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Rabu (14/5/2025).

Pantauan di lapangan, boks yang diduga bekas tempat amunisi bahan peledak tersebut berada di dekat bangunan kosong tidak jauh dari lokasi ledakan yang menewaskan 13 orang terdiri dari 4 orang dari TNI AD dan 9 warga sipil asal dari tiga Kecamatan.

Jumlah boks tersebut cukup banyak tersusun di area luar bangunan rumah. Nampak tidak ada orang yang berada di lokasi.

Baca juga: Dedi Mulyadi Soroti Ledakan Amunisi Kedaluwarsa di Garut: "Warga Sipil Tak Boleh Terlibat Lagi"

Bahkan, boks amunisi juga ternyata ada di samping warung milik warga sekitar. Boks berbahan kayu dan bertulisan Amunisi kaliber 105 MM dengan berat 57 kilogram tertera di bagian luar boks.

Rupanya, boks-boks bekas amunisi tersebut letaknya berdekatan dengan rumah salah satu korban tewas ledakan amunisi kedaluwarsa pada Senin (12/5/2025) lalu, Rustiawan.

BOKS BEKAS AMUNISI - Penampakan Boks diduga bekas amunisi tersimpan dekat bangunan kosong milik warga di Jalan Cikaengan Pameungpeuk, Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Rabu (14/5/2025).
BOKS BEKAS AMUNISI - Penampakan Boks diduga bekas amunisi tersimpan dekat bangunan kosong milik warga di Jalan Cikaengan Pameungpeuk, Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Rabu (14/5/2025). (Tribun Priangan/ Jaenal Abidin)

Jarak tempat penyimpanan boks bekas amunisi dengan kediaman Rustiawan hanya sekitar 50 meter.

Rustiawan dikenal sebagai ketua kelompok yang ikut tewas dalam peristiwa tersebut.

Rustiawan bersama rekan kerja lainnya yang berstatus sebagai warga sipil menjadi pekerja di peledakan amunisi kedaluwarsa tersebut.

Menanggapi hal ini, Camat Cibalong Faizal menjelaskan bahwa sosok Rustiawan sudah dipercayai oleh TNI kemudian mendapat kebijakan memungut sisa serpihan.

"Setahu saya serpihan itu biasanya dibawa kembali sisa-sisanya, terkecuali boks amunisi itu yak, kalau itu di rumah Pak Ruh (Rustiawan)," jelasnya.

Baca juga: SOSOK Anjas Korban Selamat Tragedi Ledakan Amunisi di Garut, Ceritakan Ngerinya Detik-detik Kejadian

Menurut Faizal, warga sipil tersebut memang dipekerjakan saat kegiatan berlangsung terhitung akhir April hingga pertengahan bulan Mei 2025.

"Khususnya pak Ruh (Rustiawan) ya, pak Ruh itu sebagai ketua atau bisa disebut koordinatornya," kata Faizal. (*)

#TribunBreakingNews

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved