Jelang Idul Adha, Ini Tips Cara Memilih Hewan Kurban yang Sehat Menurut Dosen UGM
Selain memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan tidak cacat, penentuan usia hewan kurban juga menjadi syarat utama.
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Idul Adha tidak lama lagi dan saat ini sudah banyak penjual ternak mulai dari domba, kambing, hingga sapi yang menawarkan ternaknya. Bahkan di kota-kota besar, penjual hewan ternak ini membuka lapak di pinggir jalan.
Masyarakat mendekati lebaran Idul Adha sudah banyak yang membeli hewan qurban ini, namun masih ada pula yang menunggu beberapa hari jelang lebaran.
Bagi Anda yang belum membeli hewan qurban, berikut tips memilih hewan qurban yang sehat menurut Dosen UGM dikutip dari laman resmi UGM.
Menjelang lebaran Idul Adha, satu hal penting yang perlu dipahami oleh umat Muslim adalah terkait syarat dan sahnya penyembelihan hewan kurban.
Baca juga: Cegah PMK, Kualitas Hewan Qurban Terbaik Menjadi Fokus IZI Qurban Tahun Ini
Selain memastikan hewan kurban dalam kondisi sehat dan tidak cacat, penentuan usia hewan kurban juga menjadi syarat utama.
Untuk meningkatkan kapasitas para panitia penyembelih hewan di DIY dan Jawa Tengah, Fakultas Peternakan UGM mengadakan Pelatihan Penyembelihan Hewan Qurban di Auditorium R. Soepardjo, Fakultas Peternakan UGM, Selasa (20/5) lalu.
Dosen Fakultas Peternakan UGM, Ir. Nanung Danar Dono, S.Pt., MP., Ph.D., IPM., ASEAN Eng., menyampaikan tips untuk memilih hewan kurban yang sudah dewasa atau cukup umur melalui penampakan gigi “poel” atau tahap pergantian gigi. Jika gigi hewan telah poel, maka hewan itu dianggap cukup umur untuk dikurbankan.
“Pada kambing dan domba, pergantian gigi dimulai pada usia sekitar 1 tahun. Untuk sapi, biasanya terjadi saat usia 2 tahun, sedangkan unta pada usia 5 tahun,” katanya.
Proses pergantian gigi ini dimulai dari sepasang gigi seri paling tengah di rahang bawah, karena hewan seperti kambing, domba, dan sapi tidak memiliki gigi seri di rahang atas.
Rahang bawah memiliki empat pasang gigi seri atau total 8 gigi. Jika satu pasang gigi sudah berganti, maka disebut Poel 1.
Jika dua pasang sudah berganti, disebut Poel 2, dan seterusnya.
Perlu diwaspadai bahwa ada praktik tidak etis dari sebagian pedagang yang mencabut gigi agar seolah-olah hewan sudah poel dan layak kurban.
Baca juga: Qurban Sebagai Benteng Kekuatan Hawa Nafsu dalam Kehidupan
“Karenanya penting melakukan pemeriksaan langsung atau berkonsultasi dengan ahlinya,” ujarnya.
Selain usia, Nanung mengatakan, perlu juga untuk memeriksa kondisi fisik hewan kurban antara lain tidak buta atau cacat pada mata, tidak dalam kondisi sakit, tidak pincang, serta tidak kurus kering tanpa daging.
“Jangan sampai memilih hewan yang kelihatan murah karena cacat atau sakit. Memilih hewan terbaik adalah bentuk penghormatan kita kepada Allah, sebagaimana kita ingin memberikan yang terbaik dalam ibadah,” tuturnya.
Tidak hanya itu, panitia kurban juga perlu memeriksa jika terdapat penyakit seperti PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) yang bisa menular cepat antar hewan, LSD (Lumpy Skin Disease) yang menyebabkan benjolan di kulit, menular antarhewan dan tidak menular ke manusia, dan yang terakhir adalah antraks yang sangat berbahaya karena menular ke manusia.
| Gunakan Teknologi Modern, Panen Pertama Wakaf Produktif Anggur di Green House Ciburial |
|
|---|
| Komisi IV DPRD Kota Bandung Dorong Pemerintah Optimalkan Pemetaan dan Pemberdayaan Tenaga Kesehatan |
|
|---|
| JAECOO J5 EV Hadir di Kota Bandung, Bawa Pengalaman “The Real SUV” ke Jawa Barat |
|
|---|
| Pertamina Patra Niaga Regional JBB Memberdayakan ODGJ Melalui Usaha Bengkel dan Tempat Cuci Motor |
|
|---|
| Pertamina Patra Niaga Regional JBB Diapresiasi KDM, Bawa Inovasi Kampung Rajut Binong di WJF 2025 |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ilustrasi-pasar-hewan-ciwareng-purwakarta.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.