PKM Internasional Politeknik STIA LAN Bandung: Pelatihan Pencegahan Stunting dan Pengelolaan Sampah
Acara ini bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memahami dan mencegah stunting serta mendorong praktik pengelolaan sampah
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap isu-isu sosial, Politeknik STIA LAN Bandung menyelenggarakan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bertaraf internasional bertajuk “Community Training on Stunting Prevention and Waste Management in Bandung City”.
Kegiatan ini berlangsung di Kelurahan Taman Sari, Kota Bandung, dan merupakan kolaborasi strategis antara Politeknik STIA LAN Bandung, Myongji University Korea Selatan, serta Universitas Islam Bandung (UNISBA).
Menghadirkan berbagai narasumber dan peserta dari kalangan akademisi hingga masyarakat, acara ini bertujuan meningkatkan kapasitas masyarakat dalam memahami dan mencegah stunting serta mendorong praktik pengelolaan sampah yang berkelanjutan.
Direktur Politeknik STIA LAN Bandung, Dr. Muhamad Nur Afandi, S.Pd., M.T., dalam sambutannya menekankan pentingnya pengentasan stunting sebagai langkah strategis menuju pembangunan SDM unggul menuju Indonesia Emas 2045.
“Zero stunting harus dimulai dari wilayah kecil seperti Kelurahan Taman Sari, dan keberhasilannya bisa menjadi model replikasi nasional,” tegasnya.
Praktik Baik Lokal: Program CIKALAT
Salah satu inisiatif lokal yang diangkat dalam kegiatan ini adalah Program CIKALAT (Cinta Ka Balita) sebuah gerakan swadaya yang memberikan makanan tambahan kepada balita bergizi kurang.
Diluncurkan sejak 2018, program ini terbukti menurunkan angka stunting secara signifikan melalui kolaborasi masyarakat, pemerintah, CSR, dan dinas kesehatan.
Pembelajaran Internasional dari Korea Selatan
Delegasi Myongji University, Prof. Yongsun Lee, Ph.D. dan Prof. Hye Kyoung Lee, Ph.D., membagikan pengalaman Korea Selatan dalam penanganan stunting, yang melibatkan empat pilar utama: kampanye kesadaran publik, pelatihan orang tua, distribusi makanan bergizi, serta penguatan pasar lokal organik.
Prof. Lee juga menyoroti pentingnya intervensi gizi dalam mengatasi dampak jangka panjang kesenjangan sosial ekonomi.
Perspektif Kesehatan: Pencegahan Holistik Sejak Dini
dr. Ninuk Permata Sari, dr., M.H.Kes. dari UNISBA menjelaskan bahwa stunting adalah hasil dari kombinasi buruk gizi, pola asuh, dan lingkungan.
“Pencegahan harus dimulai sejak masa kehamilan, dengan edukasi gizi, PHBS, dan keaktifan di Posyandu. Keterlibatan ayah serta dukungan komunitas menjadi sangat penting dalam menciptakan keluarga sehat,” ujarnya.
Peserta dan Mitra yang Terlibat
Politeknik STIA LAN Bandung
STIA LAN Bandung
PKM Internasional STIA LAN
pengabdian masyarakat
pengelolaan sampah
Tribunjabar.id
Irjen Kemenag Sampaikan Arahan dari Menteri Agama Saat Pembinaan ASN di Kanwil Jabar |
![]() |
---|
UKM dan Startup Sangat Perlu Chatbot Semacam OCA AI Plus |
![]() |
---|
Dihadapan Irjen, Kakanwil Sampaikan Tantangan yang Dihadapi Kemenag Jabar |
![]() |
---|
Indomaret dan Cussons Gelar Posyandu di Indramayu |
![]() |
---|
Polban Gelar Career Expo 2025, Hadirkan 17 Perusahaan dan Ribuan Pencari Kerja |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.