Binus Persiapkan Mahasiswa Hadapi Tantangan Global Lewat Program Enrichment
Salah satu upaya untuk menghadapi berbagai tantangan global adalah dengan menyiapkan program enrichment atau kuliah di luar kampus untuk mahasiswanya.
Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Perang dagang antara Amerika dan China dapat berdampak negatif bagi Indonesia, terutama penurunan ekspor, gangguan rantai pasok, dan potensi perlambatan ekonomi global. Kondisi itu pun membuat perekonomian Indonesia menghadapi berbagai tantangan signifikan.
Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), pada awal tahun 2025 tercatat hampir 14 ribu pekerja formal kehilangan pekerjaan akibat penurunan di sektor manufaktur dan diperburuk oleh menurunnya daya beli masyarakat dan ketidakpastian global.
Dr. Johan M Kerta, Direktur Bina Nusantara (Binus) Bandung mengatakan, di tengah tekanan ini, sektor ekonomi kreatif dan teknologi justru menunjukkan pertumbuhan positif.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mencatat bahwa hingga triwulan I 2024, nilai tambah ekonomi kreatif telah mencapai 55,65 persen dari target tahunan.
Bahkan, laporan e-Conomy SEA 2024 oleh Google, Temasek, dan Bain & Company menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia mencapai 13% secara tahunan, menjadikan Indonesia sebagai pasar ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.
Menurutnya, salah satu upaya untuk menghadapi berbagai tantangan ini, pihaknya menyiapkan program enrichment atau kuliah di luar kampus untuk mahasiswanya.
Mahasiswa yang sudah mengikuti perkuliahan di kampus selama 5 semester, kata dia, diperbolehkan mengikuti program kuliah di luar kampus dengan memilih beberapa track, seperti internship atau manggang di perusahaan, entrepreneurship, community service, community development, research, independent study atau mengikuti perkuliahan secara lepas, kursus dan sertifikasi.
"Nah mereka itu dalam persiapan lulus kemudian juga mereka terjun ke dunia profesional, mereka disiapkan melalui program yang tersistematis, terstruktur tersebut dibeberapa track tadi," ujar Johan, Jumat (25/4/2025).
Pihaknya pun telah menjalin kerja sama dengan industri dan lembaga-lembaga untuk melatih para mahasiswanya mempraktekan keilmuan mereka.
Pihaknya pun menargetkan setiap angkatan lulusannya dapat terserap ke industri itu sekitar 51 persen dan sekitar 40 persen menjadi entrepreneurship.
"Jadi total itu kalau lulus itu 91 persen ke atas itu harus sudah bisa terserap di industri maupun jadi entrepreneur," katanya.
Mau ke Lembang Park & Zoo? Ini Rute dari Bandung jika Menggunakan Angkutan Umum serta Tarifnya |
![]() |
---|
Pemkot Bandung Usulkan 7.375 formasi PPPK Paruh Waktu Bagi Tenaga Non ASN |
![]() |
---|
6 Tuntutan Utama Aksi Buruh di Gedung Sate Bandung: Protes PHK hingga Ancaman Mogok Nasional |
![]() |
---|
Pesta Sabun di Diskotek Brotherhood Bunker Bandung Diprotes, Pemkot Tegur dan Minta Blacklist EO |
![]() |
---|
Fakta-fakta Kasus Dugaan KDRT Ustaz Evie Effendi ke Anak, Ibu Korban Tak Akan Tempuh Jalur Damai |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.