3 Terowongan Jalur Banjar-Pangandaran Jika Direaktivasi, Penumpang KA Bisa Lihat Pantai Karang Nini
Tiga terowongan di Kabupaten Pangandaran yang mempunyai cerita berjalannya kereta api dari Banjar ke Pangandaran zaman dulu.
Penulis: Padna | Editor: Januar Pribadi Hamel
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Pangandaran, Padna
TRIBUNJABAR.ID, PANGANDARAN - Tiga terowongan di Kabupaten Pangandaran yang mempunyai cerita berjalannya kereta api dari Banjar ke Pangandaran zaman dulu.
Tiga terowongan kereta api ini berada di wilayah Kecamatan Kalipucang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat dan memiliki ukuran panjang, tinggi, serta lebar yang berbeda.
Berikut ketiga terowongan tersebut
1. Terowongan Hendrik
Memiliki tinggi 5 meter, lebar 4 meter, dan panjang 106 meter. Mulut terowongan bagian selatan dibangun dengan konstruksi batu kali dan bagian langit terowongan dicor beton.
Kemudian terdapat saluran drainase pada kedua sisi terowongan berukuran lebar sekitar 20 centimeter dan dalam 20 centimeter. Terowongan ini digali menembus perbukitan dengan kondisi material bebatuan berupa batu breksi.
2. Terowongan KA Wilhelmina
Memilih panjang 1.116 meter dan termasuk terowongan kereta api terpanjang di Indonesia. Untuk mulut terowongan memiliki lebar 400 cm dengan tinggi 450 cm.
Bentuk terowongannya memanjang lurus dan titik cahayanya terlihat jauh jika dari muka pertama masuk. Kemudian, di tengah-tengah terowongan terlihat gelap gulita.
3. Terowongan Kereta Api Juliana
Memiliki panjang 147 meter dan di bagian tengah, terowongan ini berbelok sehingga membatasi jarak pandang.
Bagian atas mulut terowongan berbentuk setengah lingkaran dengan bagian bawah berbentuk persegi.
Kepala Desa Pamotan, Andi Suwandi, mengatakan, terowongan kereta api itu yang satu berada di perbatasan Desa Pamotan dan Desa Kalipucang, satu di wilayah Desa Pamotan, dan satu lagi berbatas dengan Desa Emplak.
"Yang paling panjang terowongan Wilhelmina, itu pemandangannya langsung ke wisata Pantai Karangnini," ujar Andi dihubungi Tribun Jabar melalui WhatsApp, Kamis (24/4/2025) siang.
Jika jalur terowongan kereta api di reaktivasi, penumpang akan melihat spot pemandangan alam dan laut yang luar biasa.
"Karena, setelah terowongan pasti bisa lihat perbukitan dan tempat wisata Pantai Karangnini," katanya.
Tentu, ia pun mendukung sepenuhnya dengan rencana reaktivasi jalur kereta api dari Banjar ke Cijulang Pangandaran.
"Jika dilakukan reaktivasi, kita sangat bersyukur. Karena, artinya bisa menghidupkan perekonomian dan wisata Desa," ucap Andi.
Camat Kalipucang, Bangi mengaku, empat bulan yang lalu tiga terowongan itu sempat disurvei PT KAI dan perwakilan Dirjen darat.
"Kemarin-kemarin, kita bersama sama survei ke tiga terowongan itu dan satu Eks Stasiun KA," ujarnya.
Hasilnya, memang mau ada reaktivasi jalur kereta api dari Banjar ke Pangandaran. Agar, bisa menunjang pariwisata di Kabupaten Pangandaran.
"Kami juga sangat mendukung karena itu akan menjadikan akses lebih bagus. Semoga bisa menambah daya tarik wisatawan," kata Bangi. (*)
Artikel TribunJabar.id lainnya bisa disimak di GoogleNews.
IKUTI CHANNEL WhatsApp TribunJabar.id untuk mendapatkan berita-berita terkini via WA: KLIK DI SINI
Tokoh Agama di Pangandaran Imbau Masyarakat Jaga Kondusivitas di Tengah Maraknya Aksi Unjuk Rasa |
![]() |
---|
Buntut Aksi Unjuk Rasa yang Kisruh di Sejumlah Daerah, Bupati Pangandaran Keluarkan SE, Ini Isinya |
![]() |
---|
Pangandaran Terimbas Langsung Aksi Unjuk Rasa, Okupansi Hotel Pun Menurun |
![]() |
---|
Pangandaran Ramai Pengunjung di Tengah Cuaca Mendung, Wisatawan Nikmati Liburan Akhir Pekan |
![]() |
---|
Polres Pangandaran Cegat Pelajar yang Mau Demo di Jakarta: Tak Ingin Ada yang Terseret |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.