Atalia Praratya Sebut Kasus Dokter PPDS Cabul di RSHS Sebagai Alarm Keras, Dorong Penegasan Aturan
Anggota DPR RI Atalia Praratya buka suara terkait kasus pemerkosaan terhadap keluarga pasien oleh dokter PPDS di RSHS, Kota Bandung.
Penulis: Rheina Sukmawati | Editor: Rheina Sukmawati
"Karena menjaga martabat dan keselamatan korban adalah tanggung jawab kita semua," tutupnya.
Kronologi Pemerkosaan
Trigger Warning: isi artikel di bawah menjelaskan tentang kronologi terjadinya pemerkosaan yang bisa membuat pembaca tidak nyaman.
Tindakan bejat ini dilakukan terhadap FH (21), anak dari salah satu pasien RSHS. Peristiwa terjadi pada 18 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WIB.
Saat itu, Priguna meminta korban untuk menjalani pengambilan darah dan membawanya dari ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) ke Gedung MCHC lantai 7.
Priguna berdalih ingin mencocokkan jenis golongan darah yang akan ditransfusikan kepada ayah korban.
Ketika didatangi Priguna, korban sedang menjaga sang ayah yang tengah dirawat dan membutuhkan transfusi darah.
Baca juga: Polisi Bantah Keluarga Korban Dokter PPDS Cabul di RSHS Cabut Laporan, Kuasa Hukum Priguna Bohong?
Priguna juga meminta korban untuk tidak ditemani oleh adiknya.
Sesampainya di lokasi, pelaku meminta korban melepas baju dan celana, lalu menggantinya dengan baju operasi berwarna hijau.
Kemudian, Priguna memasukkan jarum ke bagian tangan kiri dan kanan korban kurang lebih 15 kali.
Jarum tersebut terhubung dengan selang infus, dan setelah itu, Priguna menyuntikkan cairan bening ke dalam selang.
Cairan itu membuat korban kehilangan kesadaran. Beberapa menit kemudian, korban merasa pusing dan akhirnya tidak sadarkan diri.
Korban baru siuman sekitar pukul 04.00 WIB dan kembali ke ruang IGD.
Ia lantas menceritakan kepada orang tuanya bahwa dirinya sempat tak sadarkan diri usai diambil darah.
Namun, saat buang air kecil, korban merasakan perih di bagian kemaluannya.
Korban kemudian menjalani visum, dan hasilnya ditemukan cairan sperma di area kemaluan.
Pihak keluarga pun melaporkan kejadian tersebut ke Polda Jabar.
Baca berita Tribunjabar.id lainnya di Google News.
Sidang Kasus Pelecehan 8 Anak di Ciamis, Orang Tua Korban Menangis Minta Pelaku Dihukum Berat |
![]() |
---|
Guru Besar Unsoed Diduga Lecehkan Mahasiswi, Spanduk Protes Bertebaran depan Rektorat |
![]() |
---|
Santri dan Dosen Uniga Rumuskan Sistem Perlindungan Anak, Cegah Kekerasan Seksual di Pesantren |
![]() |
---|
Syarat dan Cara Daftar Parlemen Remaja 2025, Siswa SMA-SMK Bisa Jadi Anggota DPR Selama 6 Hari |
![]() |
---|
Kasus Kekerasan Anak di Tasikmalaya Masih Tinggi, Didominasi Kekerasan Seksual |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.