Dedi Mulyadi Tindak Tegas Aksi Pemotongan Bantuan untuk Sopir Angkot di Bogor: Premanisme!

Dedi Mulyadi menegaskan tindakan pemotongan dana kompensasi untuk sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Bogor sebagai bentuk premanisme.

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Giri
tangkap layar video Dedi Mulyadi
PENYUNATAN KOMPENSASI - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, didampingi Bupati Bogor, Rudy Susmanto, saat berkumpul bersama para sopir angkot di jalur puncak Bogor, Jabar, Kamis (27/3/2025). Dedi menilai aksi penyunatan uang kompensasi merupakan tindakan premanisme. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan tindakan pemotongan dana kompensasi untuk sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Bogor sebagai bentuk premanisme. Tidak ada toleransi atas hal itu meski akhirny auang dikembalikan.

"Alhamdulillah kabarnya uangnya sudah dikembalikan. Tapi tetap, itu tindakan premanisme, meski dilakukan oleh pegawai berseragam atau kelompok organisasi," ujar Dedi.

Dedi menyatakan, proses hukum terhadap pelaku tetap akan dilanjutkan. Dia juga meminta Dinas Perhubungan dan Organda Jawa Barat untuk menelusuri serta mengusut tuntas kejadian tersebut.

Sebelumnya, Dedi menyampaikan keprihatinannya atas ulah oknum yang memotong Rp 200 ribu dari dana kompensasi Rp 1 juta yang diberikan kepada sopir angkot. Dana kompensasi diberikan agar angkot tidak beroperasi padamomen arus mudik dan balik.

Baca juga: Hukuman untuk Lucky Hakim yang Berlibur ke Jepang Tanpa Izin, Dedi Sebut Bisa Diberhentikan 3 Bulan

Untuk itu, dia mengambil dua langkah tegas, yakni mengganti langsung potongan uang tersebut kepada para sopir dan memproses hukum pelaku pemotongan, terlepas dari alasan sumbangan sukarela.

"Untuk yang memotong dengan alasan bantuan sukarela, Anda tidak bisa tenang sebab saya akan proses hukum. Saya tidak suka uang kecil dipotong lagi. Saya tidak suka hal yang bersifat premanisme," ujar Dedi.

Menurutnya, uang sebesar Rp 200 ribu sangat berarti bagi keluarga sopir angkot. Dengan asumsi kebutuhan makan Rp 50 ribu per hari, uang tersebut dapat mencukupi kebutuhan makan selama empat hari.

Baca juga: Sosok Emen Sopir Angkot Bogor Bongkar Bantuan Disunat, Ralat Ucapannya saat Ditelepon Dedi Mulyadi

Program kompensasi ini diberikan kepada 1.322 sopir angkot di Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bogor.

Selain itu, 463 pengemudi becak di Kabupaten Garut, Cirebon, dan Subang, serta 782 pengemudi delman di Kabupaten Garut, Tasikmalaya, dan Bandung Barat juga menerima bantuan serupa. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved