Sosok 3 Mahasisiwa UI Terluka saat Demo Tolak RUU TNI, Koordinator: Diduga Dipukuli & Terinjak-injak

“Setelah ada pagar yang jebol, akhirnya kami berniat masuk secara damai. Tidak pernah ada niat untuk merusak, apalagi berperang dengan polisi,” ucap Bagir. 

Sebab, menurut Bagir, bersitegang dengan aparat bukan merupakan tujuan utama aksi unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, melainkan mencabut UU Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI yang sudah telanjur disahkan melalui rapat paripurna. 

“Namun, baru saja kami mulai masuk, mereka langsung menghujani kami dengan pentungan dan pukulan,” ujar Bagir. 

Baca juga: Ini Poin-poin Penting Revisi UU TNI yang Disahkan DPR RI Hari Ini, Ada Tambahan Tugas Pokok

“Beberapa massa aksi yang berada di depan menjadi korban. Mereka dipukul dan mengalami luka. Ada yang kepalanya bocor hingga tidak sadarkan diri,” tambahnya. 

Salah satu peserta aksi yang berada di barisan depan juga mengalami pemukulan oleh aparat hingga kacamatanya terjatuh dan hilang. 

Dengan begitu, Bagir mengecam segala bentuk tindakan represif. 

“Kami mungkin belum lahir saat era Orde Baru, tetapi, kemarin, akhirnya kami bisa membayangkannya, secara jelas. Karena itulah kondisi serupa yang sedang kami hadapi kini,” pungkas dia.

(Tribunjabar.id/Salma) (Kompas.com/Baharudin Al Farisi)

Baca berita Tribun Jabar lainnya di GoogleNews.