LDII Jabar Dukung Upaya Pengembalian Fungsi Hutan untuk Pelestarian Lingkungan di Jawa Barat

Di KBU, Dicky menjelaskan, tercatat sekitar 25 hektar hutan di kawasan ini telah berubah menjadi permukiman dan area wisata dalam satu dekade terakhir

Penulis: Nappisah | Editor: Muhamad Syarif Abdussalam
tribunjabar.id / Nappisah
Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Barat, KH. Dicky Harun di Gedung Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Minhajul Haq, Selasa (17/3/2025). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (DPW LDII) Jawa Barat mendukung Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam upaya pengembalian fungsi hutan yang telah mengalami degradasi akibat alih fungsi lahan dan pelestarian lingkungan

Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Barat, KH. Dicky Harun, menilai, langkah ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, mengurangi risiko bencana alam, serta mendukung keberlanjutan lingkungan di Jawa Barat.

“Tujuannya menjadikan hutan sebagai kawasan konservasi yang bisa menjaga keseimbangan lingkungan, menjaga air tanah, mencegah erosi, banjir, dan longsor,” ujar di Gedung Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Minhajul Haq, Selasa (17/3/2025).

Dia mengingatkan bahaya alih fungsi hutan dan dampaknya terhadap lingkungan. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kawasan hutan di Jawa Barat yang mengalami degradasi akibat pembukaan lahan untuk kepentingan komersial, industri, dan wisata. Bahkan dampaknya merugikan masyarakat sekitar.

“Hutan di beberapa wilayah telah beralih fungsi. Antara lain di Kawasan Bandung Utara (KBU), di Kabupaten Bandung Barat, Sukabumi, Garut dan kawasan Puncak di Bogor. Kejadian ini terjadi sejak satu dekade terakhir,” imbuhnya.

Di KBU, Dicky menjelaskan, tercatat sekitar 25 hektar hutan di kawasan ini telah berubah menjadi permukiman dan area wisata dalam satu dekade terakhir. 

“Hilangnya kawasan hijau di KBU mengakibatkan meningkatnya risiko longsor dan banjir bandang di wilayah Bandung dan sekitarnya,” ujarnya. 

Sementara, di Perbukitan Cibenda, Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, kawasan ini telah mengalami perubahan besar akibat pembukaan lahan pertanian dan perkebunan yang menggantikan vegetasi asli hutan

Menurutnya, alih fungsi hutan di wilayah ini memperburuk risiko longsor, terutama saat musim hujan.

“Beberapa kali kawasan ini mengalami banjir dan longsor. Kasihan warga sekitar yang mengalami dampaknya secara langsung, sehingga mereka ada yang kehilangan tempat tinggal, tempat tinggalnya rusak, bahkan ada yang kehilangan anggota keluarga,” jelasnya.

Selain itu, kawasan Puncak Bogor telah mengalami eksploitasi besar-besaran akibat pembangunan vila, hotel, serta destinasi wisata yang tidak mempertimbangkan aspek lingkungan. Pasalnya, hal ini berdampak pada meningkatnya debit air saat hujan dan menyebabkan banjir di wilayah hilir seperti Bogor dan Jakarta.

Lebih lanjut, sejumlah kawasan hutan lindung di Sukabumi dan Garut juga berubah menjadi lahan pertanian dan pemukiman. 

Akibatnya, kata dia, beberapa daerah di kedua kabupaten ini mengalami bencana banjir dan tanah longsor yang semakin sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir.

Dia menambahkan, secara rutin, LDII telah melaksanakan penanaman pohon di sekitar areal Sungai Citarum setiap tahun dan menggandeng Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved